InJourney Ciptakan Transformasi Sektor Pariwisata dan Aviasi yang Berkelanjutan di Indonesia

0
WhatsApp Image 2025-03-19 at 16.01.44

Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney terus memperkuat komitmennya untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia. Dalam upaya mewujudkan pariwisata berkelanjutan, InJourney menargetkan kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia meningkat dari 4,1% menjadi 6% pada tahun 2029.

Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menjelaskan bahwa sejak berdirinya perusahaan ini, InJourney telah melaksanakan sejumlah inisiatif strategis untuk mengembangkan sektor pariwisata dan aviasi Indonesia. InJourney melakukan kolaborasi bersama anak-anak perusahaan yang terdiri dari InJourney Airports, InJourney Aviation Services, InJourney Destination Management, InJourney Tourism Development Corporation, InJourney Hospitality, dan InJourney Retail.

Di sektor kebandarudaraan, InJourney Airports, yang mengelola 37 bandara di Indonesia, terus melakukan transformasi fundamental melalui prinsip premises, process, and people. Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi pilot project dalam transformasi ini. Upaya ini bertujuan untuk menjadikan bandara-bandara yang dikelola oleh InJourney lebih sehat dan menguntungkan melalui peningkatan kualitas pelayanan, bisnis, dan operasional. Menjelang Hari Raya Lebaran, revitalisasi Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta selesai, dan terminal ini mulai melayani jamaah umrah dengan kapasitas 12 juta penumpang per tahun. Selain itu, Terminal 1B juga mengalami optimasi untuk menambah kapasitas hingga 7,7 juta penumpang per tahun.

Selain transformasi bandara, InJourney juga berfokus pada pengembangan destinasi wisata, dengan mempromosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Salah satu yang menjadi sorotan adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang sudah mulai menyelenggarakan beragam acara dan atraksi, khususnya yang berkaitan dengan olahraga dan hiburan. Pada tahun 2024, lebih dari 250 hari di Sirkuit Mandalika akan diisi oleh berbagai event, dan fasilitas tambahan seperti Mandalika Beach Club serta hotel-hotel berbintang telah hadir untuk melengkapi pengalaman wisatawan.

InJourney juga tengah mengembangkan KEK Kesehatan Sanur sebagai pusat layanan kesehatan kelas dunia. Konsep medical & wellness tourism yang diusung di KEK Sanur diharapkan dapat menjadi magnet pariwisata baru. Fasilitasnya mencakup hotel berbintang lima, resort, dan Convention Center yang memiliki kapasitas hingga 5.000 orang.

Selain sektor destinasi alam, InJourney juga melakukan revitalisasi di Sarinah dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sarinah, yang telah diperbaharui pada tahun 2022, kini mengusung konsep “Panggung Karya Indonesia” yang lebih dari sekadar pusat perbelanjaan. Sarinah juga menjadi tempat inovasi lintas komunitas dan penjualan produk lokal unggulan Indonesia. Sementara TMII yang selesai direvitalisasi pada tahun 2023 kini menjadi destinasi wisata keluarga yang semakin diminati, dengan jumlah kunjungan libur Natal dan Tahun Baru 2024 meningkat signifikan hingga 62%.

Sektor pariwisata spiritual juga menjadi fokus InJourney, khususnya terkait penataan ulang kawasan Candi Borobudur. Transformasi ini mengutamakan empat pilar utama: konservasi, penghijauan, spiritual, dan edukasi. Proyek ini mencakup pembenahan manajemen dan penataan akses ke Candi Borobudur, serta pembangunan pusat meditasi spiritual. InJourney bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari kalangan umat Buddha, yang jumlahnya sangat besar di Asia Tenggara.

InJourney tidak hanya berfokus pada pengembangan infrastruktur, tetapi juga mendorong pemberdayaan masyarakat dan UMKM. Melalui lebih dari 540 event yang diselenggarakan, InJourney memberikan dukungan kepada lebih dari 3.000 UMKM. Kegiatan pariwisata yang dilakukan juga membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.

InJourney juga berkomitmen untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dan menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam seluruh lini bisnisnya. Salah satu inisiatif yang telah dilaksanakan adalah InJourney Green Initiatives, yang meliputi penanaman 15.000 pohon di seluruh wilayah operasional InJourney pada 8 Maret 2024. Selain itu, pengelolaan sampah terpadu juga dilakukan di destinasi seperti Nusa Dua, Mandalika, dan Golo Mori NTT, serta melalui program pengelolaan sampah makanan di hotel-hotel InJourney.

InJourney juga fokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pariwisata. Dengan menerapkan program pelatihan hospitality di berbagai destinasi super prioritas, InJourney berusaha untuk meningkatkan kemahiran dalam pelayanan pariwisata. Program pelatihan ini sudah menjangkau 17 kota dengan hampir 4.000 peserta.

“Pariwisata berkelanjutan hanya dapat lahir dari perusahaan yang sehat yang juga berkelanjutan. Dengan didukung oleh 49.045 karyawan, InJourney siap untuk mewujudkan visi untuk menjadi ekosistem aviasi dan pariwisata unggulan dengan mengedepankan prinsip berkelanjutan yang selalu memperhitungkan aspek dan dampak ekonomi, sosial budaya, lingkungan dan masa depan serta seluruh aktivitas yang dilakukan bertujuan untuk memaksimalkan dampak positif untuk masyarakat,” tutup Maya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *