Istana Sultan Kutai (Museum Mulawarman)

0

Museum Mulawarman

Istana Sultan Kutai terletak di Tenggarong, ibu kota kabupaten Kutai Kartanegara. Setelah pemerintahan Kesultanan Kutai berakhir pada tahun 1960, istana dengan luas 2.270 m2 ini kemudian diduduki oleh Sultan A.M Parikesit sampai tahun 1971. Istana ini kemudian diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kalimantan Timur pada tanggal 25 November 1971. Pada tanggal 18 Februari 1976, pemerintah provinsi kemudian menyerahkan istana ini kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk dikelola sebagai sebuah museum negara. Kemudian museum ini diberi nama Museum Mulawarman dan saat ini Sultan Aji Muhammad Salehudin II tercatat sebagai raja ke-20 Kesultanan.

Pengunjung dapat berkeliling Istana / Museum dengan berjalan kaki, berkunjung dari satu ruangan ke ruangan lain yang menyimpan berbagai benda-benda bersejarah. Di sebelah kanan istana, Anda bisa menlihat makam raja dan keluarga kerajaan lainya. Tidak jauh dari pemakaman, Anda bisa mampir dan meniti toko-toko suvenir dan kios yang menjual makanan dan minuman. Museum Mulawarman sangat terawat sehingga memberikan kenyamanan bagi para pengunjung ketika berkunjung untuk menyaksikan sejarah kesultanan dan barang-barang bersejarah di dalam museum. Museum ini masih tampak kuat dan didominasi oleh warna putih.

Kedaton Kutai Kartanegara adalah istana milik Sultan Kutai Kartanegara yang terletak di pusat kota Tenggarong, Kalimantan Timur, Indonesia. Istana ini selesai dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2002 setelah dihidupkannya kembali Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Meski telah resmi menjadi milik Sultan Kutai Kartanegara, istana baru ini lebih difungsikan sebagai kantor lembaga kesultanan serta sebagai tempat pelaksanaan acara seremonial oleh Sultan atau Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.

Arsitektur Kedaton Kutai Kartanegara merupakan perpaduan gaya modern dan gaya istana Kerajaan Kutai Kartanegara. Ruangan istana nampak megah dan mewah dengan tatanan Singgasana Sultan di kelilingi oleh kursi yang terbuat dari emas. Di sebelah kiri Singgasana terdapat Gamelan Jawa. Di dalam Kedaton juga terdapat banyak ukiran yang berciri khas adat Kutai, Dayak dan Jawa untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Kutai Kartanegara memiliki hubungan sejarah yang erat dengan suku Dayak dan kesultanan di Jawa.

Kini telah dibangun Balai Kedaton sebagai tempat kediaman Sultan Aji Muhammad Salehuddin II yang telah dinobatkan kembali pada tahun 2002. Di dalam lingkungan Istana kesultanan terdapat pemakaman keluarga kerabat Kerajaan Kutai Kartanegara serta Masjid Jami’ Aji Amir Hasanuddin sebagai saksi masuknya Islam di Kutai. Museum yang sebelumnya adalah bangunan Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara ini didirikan pada tahun 1932 oleh Pemerintah Belanda yang menyerahkan Keraton kepada Sultan Adji Muhammad Parikesit pada tahun 1935. Bahan bangunannya didominasi oleh beton mulai dari ruang bawah tanah, lantai, dinding, penyekat hingga atap. Di halaman depan Museum terdapat duplikat Patung Lembuswana yang merupakan lambang Kerajaan Kutai Kartanegara. Arsitektur dari museum ini mengadopsi dari arsitektur tradisional Suku Dayak yang ada di Kutai.

Tidak hanya sampai disitu saja, berbagai koleksi Kesultanan Kutai ditampilkan misalnya, tahta kerajaan, patung, perhiasan, atribut perang, tempat tidur, gamelan, keramik kuno dari China dan lain-lain. Jirat atau batu nisan Sultan dan keluarga sebagian besar terbuat dari kayu ulin yang diukir dalam huruf Arab. Sultan yang dimakamkan di sini antara lain adalah Sultan Muslihuddin, Sultan Salehuddin, Sultan Sulaiman dan Sultan Parikesit. Hanya Sultan Alimuddin yang dimakamkan ditanah kelahirannya di Gunung Gandek, Tenggarong. Tujuan wisata ini terletak di jalan Diponegoro, Tenggarong, kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Tenggarong lebih mudah dan lebih dekat dijangkau dari Samarinda. Dari bandara Sepinggan di Balikpapan, Anda bisa menggunakan pesawat lokal ke Samarinda. Atau, Anda juga bisa naik taksi dengan biaya Rp250.000,00-Rp300.000,00. Dari Samarinda perjalanan ini akan menempuah waktu sekitar 60 menit untuk mencapai istana. Karena terletak di pusat kota Tenggarong, Anda tidak akan kesulitan untuk menemukan museum ini. Transportasi umum dari Samarinda ke Tenggarong juga tersedia. (arf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *