Kapolri Pastikan Keamanan Lebih dari 61 Ribu Objek Vital Selama Perayaan Nataru
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengonfirmasi bahwa jajaran TNI dan Polri akan mengamankan lebih dari 61.000 objek penting selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Langkah pengamanan ini dilakukan untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan masyarakat yang merayakan Natal dan menyambut tahun baru, sekaligus menjaga keamanan di berbagai lokasi yang berpotensi menjadi pusat keramaian.16/12/2024).
Rapat ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan pengamanan perayaan Nataru (Natal dan Tahun Baru) dapat terlaksana dengan baik, demi menjaga ketertiban dan keselamatan masyarakat.
Menurut Kapolri, lebih dari 61.000 objek penting yang akan diamankan meliputi berbagai lokasi yang berpotensi ramai selama periode perayaan tersebut. Di antaranya adalah gereja-gereja yang akan digunakan untuk ibadah Natal, pusat-pusat perbelanjaan yang diperkirakan ramai dikunjungi oleh masyarakat yang sedang berlibur, serta terminal, stasiun, pelabuhan, dan bandara yang merupakan titik keberangkatan utama bagi para pemudik.
Selain itu, pengamanan juga akan difokuskan pada objek wisata yang diperkirakan akan menjadi tujuan liburan masyarakat, serta lokasi-lokasi perayaan Tahun Baru yang biasanya ramai dengan berbagai acara publik. “Objek pengamanan ini sangat luas dan melibatkan berbagai sektor. Gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, objek wisata, serta lokasi perayaan tahun baru adalah beberapa di antaranya,” ujar Kapolri.
Untuk memastikan keamanan di lebih dari 61.000 objek tersebut, Kapolri menjelaskan bahwa pihak kepolisian akan mendirikan 2.794 posko pengamanan. Posko-posko ini terdiri dari berbagai jenis pos yang disesuaikan dengan fungsinya. Terdapat 1.852 pos pengamanan (pospam) yang akan ditempatkan di titik-titik strategis, 735 pos pelayanan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan layanan selama perjalanan, serta 207 pos terpadu yang akan berfungsi sebagai pusat koordinasi antara berbagai instansi terkait.
Kapolri berharap agar pengamanan yang dilakukan melalui posko-posko tersebut dapat memberikan rasa aman dan pelayanan maksimal bagi masyarakat selama periode liburan. “Kami harapkan pengamanan Nataru dapat berjalan dengan baik dan masyarakat dapat terlayani dengan maksimal,” kata Kapolri.
Kapolri juga mengungkapkan bahwa pihak kepolisian memperkirakan adanya peningkatan signifikan dalam arus mudik pada periode Natal dan Tahun Baru 2025. Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada dua waktu kritis, yaitu pada tanggal 21 Desember dan 28 Desember 2024. Kedua tanggal tersebut bertepatan dengan libur sekolah, yang menyebabkan banyak keluarga memanfaatkan waktu tersebut untuk berlibur atau pulang kampung.
Dengan adanya peningkatan arus mudik, Kapolri meminta kepada seluruh jajaran kepolisian untuk melaksanakan pengamanan dengan optimal, terutama pada dua puncak arus mudik tersebut. Pengamanan akan difokuskan pada pengaturan lalu lintas, pengawasan di titik-titik kemacetan, serta penyediaan fasilitas untuk kenyamanan para pemudik.
Sebagai bagian dari upaya pengamanan yang lebih menyeluruh, TNI dan Polri akan bekerja sama untuk mengatasi potensi gangguan yang mungkin timbul selama periode liburan. Selain itu, koordinasi antara berbagai instansi seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, serta pemerintah daerah juga akan dilakukan untuk memastikan agar arus mudik dan aktivitas masyarakat dapat berjalan lancar.
Kapolri menekankan bahwa pihaknya tidak hanya akan fokus pada pengamanan di titik-titik rawan kejahatan, tetapi juga memastikan bahwa fasilitas umum seperti terminal, stasiun, dan bandara tetap dapat beroperasi dengan baik untuk mengakomodasi lonjakan jumlah penumpang.
Selain langkah-langkah pengamanan yang telah dipersiapkan, Kapolri juga menegaskan pentingnya koordinasi yang erat antara Polri, TNI, serta instansi lainnya dalam menghadapi potensi tantangan yang mungkin timbul selama Nataru. Koordinasi ini sangat penting untuk memastikan agar setiap masalah yang muncul dapat diatasi dengan cepat dan tepat.
“Saya ingin menegaskan bahwa pengamanan selama Nataru bukan hanya tanggung jawab Polri, tetapi juga melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu, koordinasi antara berbagai instansi, baik di tingkat pusat maupun daerah, harus terus ditingkatkan,” tegas Kapolri.
Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak, Kapolri optimis bahwa perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 dapat berlangsung dengan aman dan tertib. Harapan utama adalah agar masyarakat dapat merayakan momen istimewa ini dengan tenang dan nyaman, tanpa adanya gangguan keamanan.
Melalui upaya yang telah dilakukan, pemerintah berharap agar liburan Nataru dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dalam aspek sosial, budaya, maupun ekonomi. Dengan pengamanan yang maksimal, diharapkan pula bahwa keramaian yang terjadi di berbagai titik tidak menimbulkan masalah yang mengganggu kelancaran aktivitas masyarakat.
Selain memberikan rasa aman kepada masyarakat, pengamanan yang optimal juga diharapkan dapat mendukung sektor ekonomi, terutama sektor pariwisata, yang sangat bergantung pada periode liburan akhir tahun. Pengamanan yang baik akan memberikan rasa nyaman kepada para wisatawan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian daerah maupun nasional.