Kapolri Perintahkan Jajaran Perketat Pengamanan pada Lokasi Wisata

0
KAPOLRI-TINJAU-REST-AREA-57-E-1024x767

Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa telah ditemukan sejumlah kasus pemalakan terhadap masyarakat yang akan berlibur ke tempat wisata, terutama di wilayah Jawa Barat, pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Menanggapi temuan tersebut, Kapolri langsung memerintahkan jajaran kepolisian untuk melakukan sweeping dan meningkatkan patroli guna menanggulangi tindakan pemalakan yang dapat meresahkan masyarakat.

“Saya mendapat laporan terkait potensi pemalakan yang terjadi di beberapa titik, khususnya di jalur-jalur tikus yang sering digunakan masyarakat untuk menuju ke tempat wisata. Hal ini tentu sangat meresahkan masyarakat yang ingin berlibur. Oleh karena itu, saya instruksikan untuk segera dilaksanakan sweeping dan patroli yang lebih intensif, terutama saat terjadi puncak arus liburan,” ujar Kapolri saat memberikan keterangan pers pada Jumat (27/12/2024).

Jenderal Sigit menegaskan bahwa dengan adanya peningkatan arus wisatawan yang menuju berbagai tempat wisata, terutama di Jawa Barat, maka langkah preventif dan penegakan hukum harus semakin diperketat. Pihaknya menilai bahwa pergerakan kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju kawasan wisata sudah mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan, yang menyebabkan beberapa pihak mencoba memanfaatkan situasi tersebut untuk melakukan pemalakan.

Sebagai langkah antisipasi, Kapolri menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk bekerja sama dengan TNI dan seluruh stakeholder terkait dalam rangka menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang tengah berlibur. “Kami akan memperkuat patroli gabungan antara TNI-Polri dan berbagai pihak terkait, seperti Dinas Perhubungan, Jasa Marga, serta instansi lainnya yang terlibat dalam pengawasan arus liburan ini. Tujuannya agar masyarakat merasa tenang dan nyaman, tanpa ada gangguan dari tindakan-tindakan yang merugikan seperti pemalakan,” tegas Kapolri.

Kapolri juga menekankan pentingnya soliditas dan sinergitas antarinstansi dalam memastikan kelancaran operasional selama masa libur Nataru. Dalam hal ini, selain TNI dan Polri, keterlibatan Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Jasa Marga, dan seluruh pihak yang terlibat dalam pengawasan dan pengaturan arus lalu lintas sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran arus wisatawan dan mencegah adanya gangguan keamanan dan ketertiban.

“Saya berharap seluruh elemen yang terlibat dalam operasi Nataru bisa bekerja sama secara maksimal. Ini adalah momen liburan panjang yang dimanfaatkan oleh banyak keluarga untuk berlibur, maka sudah seharusnya kita memastikan bahwa mereka dapat menikmati liburannya dengan aman tanpa adanya masalah seperti pemalakan,” kata Kapolri.

Kapolri juga mengungkapkan bahwa hingga kini, volume kendaraan yang keluar dari Jakarta dan menuju sejumlah destinasi wisata di Jawa Barat semakin meningkat. Dengan banyaknya kendaraan yang melintas, potensi kemacetan dan gangguan keamanan di jalur-jalur utama juga semakin besar. Oleh karena itu, pihak kepolisian telah merencanakan langkah-langkah pengaturan lalu lintas, termasuk pengalihan jalur dan peningkatan pengamanan di titik-titik rawan kemacetan.

“Peningkatan arus kendaraan sudah mulai terlihat sejak awal libur Natal dan diprediksi akan terus meningkat menjelang Tahun Baru. Kami meminta agar pengaturan lalu lintas dan pengawasan di titik-titik rawan macet dilakukan lebih maksimal agar masyarakat dapat menikmati perjalanan mereka tanpa kendala berarti,” tambah Kapolri.

Selain pengamanan di jalur utama, Kapolri juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap jalur alternatif atau “jalur tikus” yang sering digunakan wisatawan untuk menghindari kemacetan di jalan utama. Jalur-jalur tersebut, menurutnya, sering kali menjadi tempat bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan pemalakan terhadap wisatawan yang tidak familiar dengan daerah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *