Kelas Jurnalistik Yang Asyik di Karantina MEI 2016
Di zaman yang serba digital ini, siapa sih yang selalu memprioritaskan entah handphone dan tablet canggihnya di atas segala-galanya? Ke kamar mandi yang dibawa handphone, bahkan bangun tidur yang dilihat handphone. Seperti hidup itu hampa tanpa sebuah gadget yang selalu berevolusi dari waktu ke waktu. dari mulai layar monochrome, layar berwarna, keypad qwerty, sampai kembali ke zaman baheula, yakni handphone dengan ukuran besar namun dengan teknologi layar sentuh. Begitu pula ke 28 finalis Miss Earth Indonesia yang selalu membawa benda yang satu ini kemanapun. Loh kok bisa? kok ngga di sita?
Eits! Jangan salah persepsi dulu. ada satu alasan khusus mengapa para finalis selalu membawa handphonenya kemana-mana. bukan sekedar untuk selfie loh! para finalis selalu membawa handphone miliknya untuk alasan khusus dan dibawah pantauan panitia karantina tanpa menganggu jam pembekalan. maksudnya gimana? bawa handphone kemana-mana tapi bisa tidak menganggu aktifitas karantina?
Iya, mereka memang membawa handphonenya kemana-mana namun dalam keadaan di silent dan di taruh rapih di tas mereka. mereka mulai menggunakan handphone ketika jam pembekalan berakhir, dimana para finalis diberikan waktu untuk menulis sebuah ulasan mengenai apa yang mereka dapatkan di hari pembekalan atau pelatihan.
Berawal dari materi pembekalan mengenai IT dan Website, di sesi materi kedua kami kembali mendapatkan materi dari pakar yang telah bergelut di dunia jurnalistik. Beliau adalah Bapak Lukmanul Hakim Daulay, Managing Editor Travel Club Magazine. Secara bertahap beliau menjelaskan pengertian umum dari jurnalistik. menurutnya, jurnalistik memiliki 3 elemen sebagai nilai fungsi penting yakni Sebagai Proses, Teknik dan Ilmu.
Apa yang di maksud dengan Proses? Proses yang di maksud adalah menggambarkan bahwa jurnalistik merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang. aktivitas ini dapat kita lakukan dimanapun dan kapanpun. sebagai contoh : secara tidak sadar mungkin beberapa kali terbesit dipemikiran anda banyak ide-ide yang mungkin bisa dilakukan pada saat ini atau kemudian hari, kemudian anda mulai mengambil sebuah pena dan secarik kertas, menuangkannya dalam beberapa goresan tinta yang menghasilkan beberapa pointer untuk mempermudah anda mengingatnya. Tanpa anda sadari, bahwa apa yang telah anda lakukan merupakan sebuah proses. Proses dimana anda mentransfer pemikiran anda ke secarik kertas. Bahwa jurnalistik menyadarkan anda, proses selalu ada di setiap kegiatan atau aktivitas yang anda lakukan.
Elemen kedua yang di singgung adalah jurnalistik sebagai teknik. teknik pada jurnalistik di percaya sebagai sebuah keahlian. sebagai contoh, teknik menulis dengan tutur kata yang indah seperti seorang pujangga yang memiliki penjabaran yang luar biasa dan membawa kita terlena dengan keindahan setiap kata kata yang tertulis tentu berawal dari sebuah keahlian yang di miliki seseorang. tanpa keahlian, tidak mudah untuk anda membuat sebuah tulisan yang mampu membuat anda bahkan orang lain tertarik untuk membacanya. namun saya selalu percaya dan sependapat dengan apa yang dikatakan oleh Bapak Johnnie Sugiarto pada saat saya melakukan audisi, yakni “Keahlian tidak diciptakan dengan mudah, melainkan di ciptakan dengan adanya kemauan untuk terus berlatih dan untuk terus maju demi mencapai hasil yang di inginkan”. Dan yang terakhir yaitu jurnalistik sebagai ilmu atau suatu bidang. Saat ini, jurusan komunikasi misalnya, menjadikan jurnalistik sebagai sebuah ilmu yang di pelajari secara dalam dan bahkan sampai jenjang strata 1 dan lainnya. ini menandakan bahwa jurnalistik memiliki sebuah peran penting pada aspek kehidupan kita.
Selain dari itu, banyak sekali yang saya dapatkan pada pembekalan sesi kedua ini. dimana kami mengetahui secara jelas ruang lingkup dari jurnalistik yang terbagi menjadi dua, ada NEWS dan VIEWS. lalu syarat dan kelayakan pada berita. sebuah berita yang baik dan sesuai akan memiliki poin aktual (baru), Proximity (kedekatan), performance, objective, berimbangm tidak mencampurkan fakta & opini, dan akurat. kembali di ingatkan pula bahwa unsur berita yang baik memiliki 5 W + 1 H. dan kembali kepada dasar tujuan dari jurnalistik, to inform, educate, influence, entertain, dan mediate. setelah 1 1/2 jam, kami mendapatkan kesempatan untuk langsung praktik dengan mewawancarai teman menggunakan tema yang sudah di atur sebelumnya. kebetulan saya mendapatkan kesempatan untuk mewawancari Aura dan Ria sesama rekan finalis Miss Earth Indonesia 2016 mengenai romansa mereka.
Aura yang notabenenya adalah seorang gadis minang, bukit tinggi ini mengikuti miss earth indonesia atas support yang besar dari keluarga dan bahkan orang terdekatnya. Siap-siap dibuat patah hati, karena finalis ini bercerita jika sudah memiliki kekasih dan hubungan mereka berjalan dengan harmonis selama kurang lebih 1 tahun. baginya, kekasihnya merupakan sosok yang hangat, yang mampu membuatnya termotivasi untuk berbuat yang lebih baik lagi dengan kegiatan positif seperti mengikuti kegiatan karantina Miss Earth Indonesia 2016. sudah banyak juga suka duka yang dilewati mereka dalam menjalin hubungan dan selalu mensupport satu sama lain. Setelah wawancara selesai kami di tantang untuk menulis artikel mengenai finalis yang kami wawancarai dan beberapa dari kami menceritakan kembali apa yang telah mereka dapatkan dari finalis tersebut. apakah cukup menginspirasi atau tidak, yang jelas kelas jurnalistik kali ini sangat mengasyikan dan menambahkan wawasan kami seputar dunia jurnalistik.
Penulis: CITRA ANISA APRILLIA/ Finalis no.21