Kemendikbud Umumkan Capaian Kinerja 2017 dan Program Kerja 2018
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan capaian kinerjanya sepanjang tahun 2017. Capaian kinerja Kemendikbud ini, disampaikan langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, yang didampingi para pejabat eselon I Kemendikbud, dalam acara Taklimat Media Kilas Balik Kinerja Kemendikbud Tahun 2017 dan Rencana Kerja Tahun 2018 di Kantor Kemendikbud,Selasa, 19 Desember 2017.
Capaian-capaian yang telah dihasilkan Kemendikbud merupakan capaian untuk program prioritas sesuai dengan nawacita yakni Program Indonesia Pintar (PIP), Revitalisasi Pendidikan Kejuruan, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Peningkatan Ujian Nasional.
Tahun ini siswa yang menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebagai PIP mencapai 7.778.963 anak yang duduk di Sekolah Dasar (SD). Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang memperoleh KIP sebanyak 3.244.134 anak. Sedangkan KIP yang diterima Siswa/Siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 1.037.351 anak dan jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 1.436.186 anak.
“Tahun ini kita juga fokus pada keluarga yatim, baik yang berada di keluarga maupun panti-panti asuhan. Untuk siswa yatim yang tinggal di panti asuhan tahun ini 1.980.000 siswa yatim dan yang tinggal dip anti asuhan mendapatkan Kartu Indonesia Pintar,” kata Mendikbud.
Selanjutnya untuk Program Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dan keterampilan, untuk tahun ini kemendikbud telah melatih 12.750 guru menjadi guru produktif dan merekrut 15.000 guru Program Keahlian Ganda.
Pada tahun ini pada jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK dan SLB, Kemendikbud telah membangun 397 Unit Sekolah Baru (USB), 2.314 Ruang Kelas Baru (RKB). Untuk kebutuhan guru di daerah 3 T, Kemendikbud tahun ini mengirimkan sebanyak 6.296 Guru Garis Depan.
Terkait penyelengagran Ujian Nasional (UN), tahun ini Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) diselenggarakan pada 33.448 sekolah, dengan peserta sebesar 49 persen dari total peserta UN. 4,7 persen diantaranya bergabung dengan sekolah lain. Pada pelaksanaan UN tahun ini juga, 70 persen daerah mendapatkan penilaian Indeks Integritas Nasional (IIUN) tinggi.
“Tentu saja dengan Ujian Nasional ini persoalan yang mendasar yang selama ini menjadi isu nasional nyaris selesai yaitu soal ketidakjujuran, kebocoran, keterlambatan, soal sudah tidak lagi isu sekolah yang tidak kebagian soal dan seterusnya, karena kita sudah mengantisipasi satu bulan sebelum ujian nasional soal-soal sudah berada di masing-masing daerah,” ujar Mendikbud.
Sementara itu terkait rencana kerja Kemendikbud di tahun depan disampaikan Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi. Dalam jumpa pers ini, Didik mengatakan untuk tahun 2018 anggaran Kemendikbud ada kenaikan hingga Rp 300 miliar. Untuk program kerjanya, Kemendikbud tetap fokus untuk meningkatkan mutu pendidikan. Menurut Didik terkiat mutu ini, Kemendikbud akan menjangkau anak-anak di daerah 3 T, khususnya mereka yang belum bisa menikmati pendidikan.
“Kemudian PIP juga sama 17,9 juta yang diberikan. PIP ini sudah menampung hampir 40 persen dari jumlah siswa . Jadi kalo yang tidak tertampung tadi nanti sosialisasinya kita tingkatkan. Kemudian dalam rangka Ujian Nasional berbasis computer maka 2018 kita fokuskan pada pemberian peralatan media pembelajaran, sehingga anak-anak kita punya banyak pilihan dalam belajar jadi tidak hanya mengandalkan dari guru tapi juga dari IT,” kata Didik.