Kemenpar Tawarkan Investasi ke Pemerintah Tiongkok
Investor asal Cina tertarik menanamkan modalnya di sektor pariwisata Indonesia sekaligus mendatangkan wisatawan dari salah satu negara pasar potensial tersebut ke Indonesia. Hal itu disampaikan Ma Xingrui selaku Deputy Secretary of the Communist Party of China (CPC) Guangdong Provincial yang juga menjabat Commite Secretary of China (CPC) Shenzhen Municipal, bersama rombongan 20 investor Cina dari Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong, Cina menemui Menteri Pariwisata Arief Yahya di Gedung Sapta Pesona, Rabu (25/5).
“Shenzen merupakan salah satu kota dengan perekonomian terpesat di Cina. Menarik bagi kami untuk bekerja sama dengan Indonesia, terutama di sektor pariwisata,” ujar Ma Xingrui.
Karena itu dikatakan Ma Xingrui, dibutuhkan penjelasan yang mendalam terkait potensi pariwisata Indonesia. “Saya mengundang pak menteri (Arief Yahya,red) ke sana (Shenzhen,red) nanti,” ujar Ma Xingrui.
Dalam kesempatan itu Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan destinasi serta potensi pariwisata Indonesia yang akan dikembangkan. Terutama 10 detinasi prioritas seperti Mandalika, Wakatobi, Morotai dan lainnya.
Menpar menyampaikan, pertemuan merupakan awal dari kesepakatan investasi. Bulan Juli nanti rencananya ia akan memenuhi undangan para investor untuk memaparkan lebih jauh soal pariwisata Indonesia. “Tadi seperti menjadi agreement awal. Bulan Juli saya akan datang ke sana,” kata Menpar.
Sesuai dengan karakteristik wisatawan Cina, para investor tertarik untuk berinvestasi di sektor wisata bahari. “Tujuh dari 10 destinasi prioritas adalah marine tourism dan Cina memang lebih suka itu. Salah satunya mereka tertarik di Morotai dan sudah sepakat investasi di sana,” kata Menpar.
Menpar melihat hal ini sebagai sinyal positif. Dengan ketertarikan mereka berinvestasi di Indonesia juga akan membawa wisatawan Cina ke Indonesia. “Karena ada sebagian investor yang juga pelaku pariwisata,” ujar Menpar.
Komitmen ini, lanjut Menpar, dalam rangka menarik sebanyak-banyaknya wisatawan mancanegara, khususnya asal Tiongkok yang menurut data UNWTO telah mencapai 120 juta orang Tiongkok yang berwisata di dunia. Potensi tersebut merupakan peluang investasi pariwisata terutama di 10 destinasi prioritas.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (P3M) Kemenpar Prof. I Gde Pitana mengatakan, tahun ini Kemenpar menargetkan kunjungan 2,1 juta wisatawan asal Tiongkok. “Khusus tahun 2016, untuk pertama kalinya kami targetkan Tiongkok di posisi nomor satu. Tiongkok di sini maksudnya Greater China yaitu Tiongkok, Taiwan, dan Hong Kong,” katanya.
Secara rinci, target kunjungan wisatawan asal Tiongkok yakni 1,7 juta orang, Taiwan 275.000 orang, dan Hong Kong 125.000 orang. “Ada keuntungan menjaring wisatawan Hong Kong meski jumlahnya sedikit, karena mereka ini pasti punya daya beli tinggi,” katanya.
Menurut Pitana, sebelumnya wisatawan asal Malaysia dan Singapura mendominasi target kunjungan tahunan. Pada tahun ini, target kunjungan wisatawan asal Malaysia lebih rendah dari Tiongkok sebanyak 2 juta orang dan Singapura sebanyak 1,8 juta orang.
– See more at: http://paradiso.co.id/investor-cina-tertarik-investasi-pariwisata-di-indonesia.html#sthash.rfCuak9N.dpuf