Kemenparekraf dan Basarnas Perkuat Protokol Keselamatan Wisata Bahari di Labuan Bajo

0
64bf8b3e11566716482608

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk meningkatkan standar protokol keselamatan dan keamanan wisata bahari di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kolaborasi ini diwujudkan melalui simulasi penyelamatan korban kapal tenggelam yang diadakan baru-baru ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan bahwa simulasi ini adalah bagian dari penutupan workshop “Evaluasi dan Implementasi Protokol Keamanan dan Keselamatan di DPSP Labuan Bajo” yang berlangsung pada Kamis (30/5/2024). Sandiaga menekankan pentingnya simulasi ini untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menerapkan standar keamanan dan keselamatan.

“Melalui pelatihan bantuan hidup dasar dan pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan, kami berharap masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya keselamatan dan keamanan,” ujar Sandiaga dalam keterangannya belum lama ini.

Acara penutupan ini juga diwarnai dengan penandatanganan hasil rencana kontingensi oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo, Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Manggarai Barat, perwakilan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Labuan Bajo, serta perwakilan Gahawisri. Penandatanganan ini disaksikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto.

Dalam sambutannya, Hariyanto menegaskan bahwa kolaborasi ini menunjukkan komitmen nyata dari seluruh pihak terkait untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo. “Kerja sama lintas pemangku kepentingan, termasuk asosiasi, pelaku bisnis, pemerintah, komunitas, masyarakat, dan media, sangat diperlukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan di Labuan Bajo,” kata Hariyanto.

Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo, menambahkan bahwa kegiatan ini adalah upaya Kemenparekraf dan Basarnas untuk meningkatkan persepsi keselamatan dan keamanan bagi wisatawan di DPSP Labuan Bajo. “Dengan demikian, pelayanan dan kepercayaan wisatawan untuk berwisata di sini dapat terus ditingkatkan,” ujar Fadjar.

Simulasi penyelamatan ini dirancang untuk mempersiapkan semua pihak terkait dalam menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi di kawasan wisata bahari. Melalui kegiatan ini, diharapkan semua pihak yang terlibat, mulai dari petugas keselamatan hingga masyarakat sekitar, dapat memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai dalam menangani berbagai situasi darurat.

Keselamatan wisatawan adalah prioritas utama di destinasi wisata seperti Labuan Bajo, yang dikenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Melalui peningkatan protokol keselamatan dan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan Labuan Bajo dapat menjadi destinasi wisata yang tidak hanya indah tetapi juga aman bagi para wisatawan.

Dengan demikian, Labuan Bajo dapat terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan yang menawarkan pengalaman berwisata yang aman dan menyenangkan bagi semua pengunjung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *