Kemenperin Dorong BBK Jadi KEK Untuk Tarik Investor Singapura
Kementerian Perindustrian optimis pengembangan Batam, Bintan dan Karimun (BBK) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bakal mudah menarik investor luar negeri, khususnya Singapura. Investor Singapura diprioritaskan untuk dapat menanamkan modalnya di tiga wilayah tersebut, pasalnya BBK letak tidak jauh dari Singapura.
“Dengan perbaikan iklim usaha di BBK, akan kembali meningkatkan investasi industri pengolahan dengan nilai tambah tinggi,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin, 11 September 2017.
Airlangga mengatakan untuk mengembangkan BBK butuh kerja keras karena banyak yang dibutuhkan agar BBK menjadi kiblat investasi para investor dunia. Saat ini pemerintah sedang menyiapkan infrastruktur di Batam untuk memacu pengembangan ekonomi digital.
Nantinya Batam akan menjadi tempat nongkrong para pelaku industri kreatif di bidang digital seperti pengembangan startup, web, aplikasi, program-program digital, film dan animasi.
“Sedangkan, di Bintan tengah dikembangkan Airport and Aerospace Industry Park di atas lahan seluas 4000 hektare,” tutur Airlangga.
Kawasan aviasi terpadu ini akan menjadi yang terlengkap di Indonesia dengan beberapa fasilitas penunjang seperti bandara, sarana perbaikan pesawat, pelatihan pegawai penerbangan, serta area kawasan bisnis dan residensial.
Airlangga menegaskan, Singapura merupakan mitra strategis dan investor terbesar di Indonesia. Pada 2016 lalu, nilai investasi dari Negeri Singa ini tercatat mencapai 9,2 miliar dollar AS atau di atas Jepang dan Tiongkok dengan memiliki 5.874 proyek.
Kemenperin mencatat, nilai investasi Singapura sebesar 30,9 persen dari total investasi asing di Indonesia pada sektor industri. Investasi ini menciptakan pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 126.293 orang.
“Bahkan, Singapura tengah mengeksplorasi kesempatan investasi pada sektor industri di wilayah luar Jawa,” ungkap Airlangga.