Kemnaker Tutup Pendaftaran Batch I Program Magang Nasional 2025, Animo Peserta Capai Lebih dari 156 Ribu

0
85007444462-program_magang_nasional_raih_respons_positif_lulusan_ri

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi menutup pendaftaran Program Pemagangan Nasional Tahun 2025 Batch I, dan hasilnya mencerminkan antusiasme tinggi dari masyarakat maupun dunia usaha. Berdasarkan data yang dihimpun hingga penutupan, sebanyak 156.159 calon peserta telah mendaftar, dan 1.668 perusahaan tercatat ikut serta sebagai penyelenggara program pemagangan.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas partisipasi yang sangat besar dari berbagai pihak. Ia menilai lonjakan jumlah pendaftar menandakan bahwa program pemagangan nasional kini telah menjadi pilihan strategis yang dipercaya masyarakat sebagai jalur efektif menuju dunia kerja.

“Sejak program magang ini dibuka, animo dari masyarakat dan dunia usaha sangat luar biasa. Hal ini menunjukkan bahwa program pemagangan semakin dipercaya sebagai sarana efektif untuk menyiapkan tenaga kerja terampil dan berpengalaman,” ujar Wamenaker Afriansyah dalam keterangan persnya, Kamis (16/10/2025).

Lebih jauh, ia menambahkan bahwa pemagangan saat ini tidak lagi dianggap sekadar pelengkap pelatihan, tetapi telah menjadi jalan utama bagi para pencari kerja muda untuk menimba ilmu langsung di lingkungan kerja nyata. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif dari industri dalam membentuk kompetensi generasi muda.

Program ini mencakup berbagai sektor strategis, mulai dari makanan dan minuman, industri kreatif dan digital, komunikasi dan informasi, sektor publik, manufaktur, pariwisata, logistik dan transportasi, pertanian, hingga berbagai jasa lainnya. Bagi Afriansyah, keberagaman sektor ini menjadi indikasi bahwa dunia industri semakin terbuka terhadap sistem pemagangan sebagai bagian dari pembangunan SDM berbasis praktik kerja.

“Keberagaman sektor ini memperlihatkan bahwa dunia industri semakin terbuka terhadap konsep pemagangan sebagai sarana pembelajaran berbasis pengalaman kerja nyata,” ucapnya.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Kemnaker, Cris Kuntadi, merinci jadwal dan tahapan pelaksanaan program batch pertama ini. Ia menjelaskan bahwa pendaftaran untuk perusahaan dan pengajuan program magang berlangsung dari tanggal 1 hingga 14 Oktober 2025, sementara pendaftaran untuk peserta dibuka mulai 7 hingga 15 Oktober 2025. Proses seleksi serta pengumuman peserta dijadwalkan pada 16–18 Oktober, dan pelaksanaan magang akan dimulai pada 20 Oktober 2025 hingga 19 April 2026.

Program ini menyediakan kuota awal sebanyak 20.000 peserta, yang diprioritaskan untuk lulusan baru atau fresh graduate. Pemerintah memberikan dukungan penuh dengan menyediakan uang saku setara upah minimum yang dibayarkan langsung melalui bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yaitu BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan BSI.

Tak hanya itu, Kemnaker juga memastikan bahwa seluruh peserta magang akan menerima perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Selain itu, peserta juga akan didampingi mentor dari perusahaan tempat magang serta mendapatkan sertifikat resmi apabila menyelesaikan program secara penuh.

“Selain uang saku, peserta magang juga akan memperoleh Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) yang mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), pendampingan mentor dari perusahaan tempat magang, serta sertifikat bagi peserta yang menyelesaikan program secara penuh,” kata Cris.

Melalui skema ini, pemerintah berharap para peserta dapat memperoleh tidak hanya pengalaman, tetapi juga jejaring profesional dan kesiapan kerja nyata yang akan memperkuat daya saing mereka di pasar tenaga kerja. Di tengah kebutuhan industri terhadap SDM yang cepat beradaptasi, pemagangan menjadi alternatif pembelajaran yang relevan dan aplikatif.

Kemnaker melihat bahwa besarnya minat terhadap program ini merupakan sinyal kuat akan kebutuhan sistem pendidikan dan pelatihan kerja yang terintegrasi langsung dengan sektor usaha. Ke depan, program ini direncanakan akan terus dikembangkan secara berkelanjutan dan lebih inklusif, dengan menjangkau lebih banyak daerah, sektor industri, serta segmentasi usia dan latar belakang peserta.

Dengan dukungan dari sektor pemerintah dan swasta, pemagangan nasional diyakini mampu menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih dinamis dan inklusif, serta mempersempit kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *