Kesehatan Mata dan Telinga Anak Jadi Fokus Perwanti PSMTI Pusat di Hari Anak Nasional

0
IMG_2416

Ada yang berbeda d Food Walk, Mega Bekasi Hypermall  pada Selasa pagi, (23/07/2024). Area foodcourt terbesar di daerah Bekasi itu dipenuhi 180 lebih anak-anak. Mereka datang ke Food Walk untuk merayakan peringatan  Hari Anak Nasional yang diselenggarakan oleh Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (Perwanti) PSMTI Pusat.

Anak-anak yang datang berasal dari Panti Asuhan Bersinar, Panti Asuhan Fajar Baru, dan anak yatim dari lingkungan sekitar Mega Bekasi Hypermall. Dalam acara ini, digelar pemeriksaan mata dan telinga untuk anak-anak secara gratis.

Pemeriksaan mata dilakukan dengan  tes ketajaman penglihatan untuk mengetahui kemampuan mata melihat objek dengan jelas dalam jarak tertentu. Tes ini biasa digunakan sebagai cara mengetahui kelainan refraksi mata seperti mata minus (rabun jauh), rabun dekat, dan mata silinder.

Pemeriksaan mata rutin sejak dini tidak hanya akan membantu mengoreksi masalah penglihatan, tetapi juga meningkatkan performa akademis mereka.  Anak-anak yang memiliki penglihatan yang baik cenderung memiliki kemampuan belajar yang lebih baik, meningkatkan potensi untuk mencapai prestasi akademis yang optimal.

Untuk pemeriksaan telinga atau pendengaran, pihak panitia berkolaborasi dengan Soundlife, yakni salah satu industri kesehatan yang memiliki komitmen meningkatkan kualitas hidup melalui pendengaran yang sehat.

Kesehatan telinga merupakan bagian yang krusial dalam perkembangan anak-anak. Gangguan pendengaran dapat mempengaruhi kemampuan belajar mereka di sekolah, interaksi sosial, dan perkembangan bahasa. Pemeriksaan telinga rutin bukan hanya membantu mendiagnosis dan mengatasi masalah pendengaran, tetapi juga memungkinkan anak-anak untuk berkembang secara optimal dalam segala aspek kehidupan mereka.

Selain menjalani pemeriksaan mata dan telinga, anak-anak yang memiliki bakat bernyanyi, bermain music dan manari tampil dihadapan tamu undangan dan pengunjung mall. Salah satu yang menarik perhatian adalah pertunjukan angklung yang dipersembahkan oleh Panti Asuhan Fajar Baru.

Ketua Umum Perwanti-PSMTI Pusat Idayani Oesman menegaskan bahwa peringatan Hari Anak Nasional bukan sekadar perayaan, tetapi juga panggilan untuk bertindak nyata demi masa depan anak-anak. “Kami berkomitmen untuk memperhatikan mereka, karena anak-anak adalah tunas-tunas yang akan menjadi pemimpin negara,” kata Idayani.

Idayani menekankan pentingnya peran orang tua, pendidik, dan masyarakat dalam memastikan anak-anak mendapatkan perhatian yang cukup. “Kita perlu memperhatikan mereka, karena mereka adalah tunas-tunas yang akan menjadi pemimpin negara,” ujarnya.

Lebih lanjut, Idayani juga mengingatkan bahwa pendidikan anak-anak merupakan tanggung jawab bersama dari generasi tua kepada generasi muda. “Kami mengajak orang tua untuk terus memelihara, mendidik, dan memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak, demi mewujudkan Indonesia Emas,” katanya.

Wakil Ketua Perwanti PSMTI Pusat bidang Organisasi Helga Tjam memberikan apresiasi kepada semangat anak-anak dalam mengikuti acara ini. Menurutnya, senyum anak-anak menjadi  kebahagiaan dan motivasi untuk setiap orangtua agar tidak leleh dalam memberikan yang terbaik untuk anak.

“Mereka sangat senang karena biasanya mereka selalu berada di dalam panti. Kami menyediakan transportasi dengan menyewa bus dan mengcover ongkos mereka agar dapat keluar dan menikmati hari di mal,” ungkap Helga.

Helga sebagai pemilik FoodWalk merasa senang, area FoodWalk dijadikan lokasi untuk acara yang sangat bermanfaat ini. Ia menjelaskan FoodWalk, bukan hanya sebatas tempat makan dan nongkrong namun bisa menjadi venue acara dengan fasilitas yang memadai, bahkan beberapa kali FoodWalk mengadakan perayaan hari besar maupun kegiatan social lainnya.

“Setiap ada hari besar, kami mengundang komunitas-komunitas yang berbeda. Misalnya, saat Imlek kami mengundang warga dari Vihara untuk menghadiri acara yang digelar FoodWalk, Lebaran kami undang anak-anak panti pesantren, dan saat Natal kami mengundang jemaat dari gereja-gereja,” jelas Helga.

Hal senada juga disampaikan Lusiana Ng, Bendahara Umum Perwanti PSMTI Pusat. Ia mengungkapkan kehadiran anak-anak dalam jumlah besar menjadi sumber kebahagiaan tersendiri. “Ini adalah momen yang sangat spesial bagi kami di Perwanti PSMTI Pusat untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak melalui kegiatan kebaktian sosial ini. Kami juga turut bersyukur atas dedikasi Ketua Perwanti kami yang luar biasa, yang memiliki ide brilian ini, yang berasal dari Usman,” ungkap Lusiana.

Sementara itu,  Sufida sebagai Dewan Pembina Perwanti PSMTI Pusat mengungkapkan keprihatinannya terhadap nasib anak-anak yang terlantar di jalanan. Dalam komentarnya, beliau menyoroti tantangan yang dihadapi oleh anak-anak yang belum mendapatkan akses pendidikan dan kebutuhan dasar mereka.

“Saya sangat terharu melihat kondisi anak-anak di jalanan yang tidak memiliki kesempatan untuk sekolah dan terpaksa meminta-minta di tempat-tempat umum. Praktik ini tidak hanya mengganggu lalu lintas tetapi juga berpotensi merusak kesehatan mereka, terutama ketika ada yang mengecek kesehatan mereka secara sembarangan,” ungkap Sufida.

Ia menegaskan pentingnya peran semua pihak, terutama masyarakat luas, dalam memperhatikan dan memberikan perlindungan kepada anak-anak yang belum terjamah oleh pendidikan atau kehadiran orang tua. “Sebagai orang tua atau pengasuh, kita memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan dan perhatian kepada mereka,” tambahnya.

Selain pemeriksaan mata dan telinga, pada acara ini anak-anak j diajak untuk berbelanja pakaian dan mainan menggunakan voucher senilai 50 ribu rupiah yang disediakan oleh panitia dengan harga terjangkau.

Kegiatan ini turut didukung oleh Soundlife, Simplu Wellness, Yayasan EL JOHN Indonesia, Mega Bekasi Hypermall, D’odeurs, MMS Houseware dan daebak Spark

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *