Ketua Dewan Pengawas Murdaya Poo Mendorong PSMTI Perkuat Persatuan Untuk Bangun NKRI
Ketua Dewan Pengawas Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Murdaya Poo meminta kepada anggota PSMTI untuk membulatkan tekad bekerja bersama membangun NKRI. Permintaan tersebut dilontarkan Murdaya saat acara Pengukuhan Dewan dan Pengurus PSMTI pusat periode 2022-2026 di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta, Rabu (06/07/2022).
Murdaya optimis dibawah kepemimpinan Ketua Umum Wilianto Tanta, PSMTI dapat mendukung program Pemerintah dalam membangkitkan kembali perekonomian nasional yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
“Saya mengajak dan mendorong pengurus PSMTI di bawah pimpinan Bapak Wilianto Tanta untuk sungguh bersatu, bekerja bersama membangun PSMTI dan bekerja keras mendukung Pemerintah untuk memajukan NKRI yah sama-sama kita cintai dan mencapai cia-cita luhur kita semua yaitu kehidupan bangsa yang maju, adil. Aman dan sejahtera sesuai dengan Pancasila Undang-undang Dasar 1945 serta Bhinneka Tunggal Ika,” kata Murdaya.
Murdaya juga mendorong PSMTI dapat mencetak generasi muda yang dapat menelurkan karya-karya terbaiknya bagi kepentingan bangsa dan negara. Selain itu, generasi muda yang dicetak PSMTI juga diharapkan dapat menjadi pemimpin yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang unggul di kancah internasional.
“Saya juga mengharapkan melalui PSMTI akan bangkit generasi penerus yang memiliki visi misi tekad dan tujuan yang jelas untuk menjadi pemimpin di masa depan yang tangguh dan berkualitas dalam peran serta membangun bangsa dan negara di setiap aspek kehidupan menuju Indonesia gemilang, yang maju dan unggul di dunia global,” ujar Murdaya.
Pada kesempatan ini, Murdaya mengajak semua suku Tionghoa-Indonesia untuk mensyukuri atas lahirnya Undang-undang Kewarganegaraan nomor 12 tahun 2006 dan Undang-undang penghapusan diskriminasi ras dan etnik nomor 40 tahun 2008. Menurut Murdaya, kehadiran Undang-undang tersebut, harus dijadikan pedoman bahwa untuk terus membangun bangsa dan negara.
Seperti diketahui, Mudaya memiliki kontribusi yang besar atas lahirnya Undang-undang penghapusan diskriminasi ras dan etnik nomor 40 tahun 2008. Karena pada saat itu, beliau merupakan Ketua Pansus pembahasan Undang-undang tersebut.
“Dalam undang-undang ini, yang perlu kita perhatikan adalah istilah pribumi dan non pribumi sudah tidak boleh lagi, karena hal itu akan menimbulkan perpecahan dan istilah asli dan tidak asli juga tidak ada lagi. Yang ada semuanya asli selama dilahirkan di Indonesia dan tidak pernah menolak kewarganegaraan Indonesia sehingga kita semua punya hak dan kewajiban yang sama di depan hukum sebagai warga negara Indonesia,” tutur Mudaya
“Jadi Undang-undang itu, sebagai PSMTI harus mengetahui dan memanfaat untuk lebih bersatu dengan suku-suku lainnya di Indonesia. Oleh sebab sesuai dengan kegiatan hari ini “Kita bersatu, PSMTI jaya, Indonesia Tangguh” lanjut Murdaya
Tak lupa, Murdaya mengucapkan terima kasih atas kerja Ketua Umum PSMTI dan tim formatur yang berhasil menyusun kepengurusan PSMTI pusat untuk empat tahun mendatang.
“Semoga kegiatan ini membawa kebaikan, membawa berkah bagi keluarga besar PSMTI dan akan memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai. Sebagai Ketua Dewan PSMTI, saya menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum dan seluruh tim formatur yang sudah berhasil menyusun kepengurusan PSMTI Pusat periode 2022-2026 dengan baik dan sempurna dan saya mengucapkan selamat mengabdi,” tutup Murdaya.