KKP Fokus Tingkatkan Produktivitas Perikanan Budi Daya di Sumsel Untuk Swasembada Pangan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas sektor perikanan, terutama dalam bidang budi daya, di Provinsi Sumatera Selatan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan swasembada pangan di Indonesia. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan hal tersebut dalam rapat koordinasi bidang pangan yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan, pada Senin (13/1).
Dalam rapat tersebut, Menteri Trenggono menjelaskan bahwa pihaknya tengah berupaya mengatasi berbagai tantangan dalam sektor budi daya yang selama ini menjadi perhatian masyarakat, termasuk yang ada di Sumatera Selatan. Salah satu masalah yang tengah diformulasikan adalah stabilitas pasokan pakan ikan. “Kami tengah merancang solusi agar pasokan pakan ikan di seluruh Indonesia bisa terjaga dengan stabil. Begitu juga dengan pengadaan bibit ikan, salah satunya di daerah Musi Rawas yang memiliki potensi besar dalam produksi budi daya di Sumatera Selatan,” ujar Trenggono.
Lebih lanjut, Trenggono menegaskan bahwa peningkatan produktivitas budi daya merupakan prioritas utama dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan hingga tahun 2029. Provinsi Sumatera Selatan dipandang memiliki potensi besar dalam hal ini, berkat luasnya lahan yang tersedia untuk budi daya perikanan baik di laut, darat, maupun payau.
Trenggono juga mengungkapkan data terbaru mengenai hasil produksi perikanan budi daya di Sumatera Selatan pada tahun 2023, yang cukup menggembirakan. Sumatera Selatan tercatat memiliki potensi lahan budi daya hingga 433 ribu hektare, dengan komoditas yang dapat ditingkatkan mencakup ikan patin, lele, nila, udang, gurami, dan bandeng. “Pada tahun 2023, produksi perikanan di Sumatera Selatan mencapai 485 ribu ton, dengan 320 ribu ton berasal dari budi daya dan sisanya dari perikanan tangkap yang mencapai 162 ribu ton. Ini menunjukkan bahwa sektor budi daya memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan sektor tangkap,” jelas Trenggono.
Menteri Trenggono berharap, melalui pengembangan sektor budi daya perikanan yang lebih optimal di Sumatera Selatan, daerah ini dapat mendukung pencapaian target swasembada pangan pada tahun 2027. “Dengan meningkatkan produktivitas budi daya, kami yakin Sumatera Selatan yang merupakan salah satu daerah lumbung pangan dapat berkontribusi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Trenggono.