Alami Kenaikan, MRT Angkut 40 Juta Penumpang Sepanjang 2024

PT MRT Jakarta (Persero) mencatat 40.821.425 pelanggan menggunakan layanan MRT Jakarta sepanjang 2024. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 13 juta penumpang dari tahun sebelumnya yang tercatat sekitar 33 juta pelanggan.
Dari jumlah tersebut, menunjukkan bahwa sekitar 111.534 pelanggan naik MRT Jakarta setiap hari, melampaui target 92 ribu pelanggan per hari selama 2024. Adapun waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti ratangga mencapai 99,94 persen.
“Oleh karena itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan dukungan penuh atas kepercayaan terhadap layanan MRT Jakarta dan mitra-mitra pengumpannya sehingga lebih banyak orang yang menggunakan MRT Jakarta, dan transportasi publik lainnya, dalam mobilitas sehari-hari,” tulis MRT Jakarta dalam keterangannya.
Pada 2025, MRT Jakarta menetapkan target angka keterangkutan sebanyak 41 juta pelanggan dengan rata-rata harian sekitar 115 ribu pelanggan yang diharapkan dapat tercapai pada Desember mendatang.
“Sejauh ini, tren peningkatan angka keterangkutan (ridership) masih terlihat di lima stasiun, yaitu Dukuh Atas BNI, Bundaran HI Bank DKI, Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, Senayan Mastercard, dan Istora Mandiri. Sejumlah faktor seperti integrasi antarmoda dan gedung di sekitar stasiun, transit mitra feeder, dan program gaya hidup dan event mendorong peningkatan tersebut,” jelasnya.
Untuk menaikkan angka keterangkutan, PT MRT Jakarta (Persero) bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.
“Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan. Lebih jauh lagi, moda pengumpan ini juga mengangkut dari kawasan hunian langsung menuju stasiun terdekat,” ujarnya.
kehadiran angkutan penguman tidak hanya berdampak pada kenaikan angka keterangkutan, tetapi juga mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. Secara angka, operator penguman ini menyumbang sekitar 22-23 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta.
Terhitung sejak Mei 2023, waktu operasional ratangga dan stasiun saat akhir pekan yang biasanya mulai pukul 6 pagi dan berakhir pada pukul 12 malam, menjadi pukul 5 pagi hingga 12 malam.
“Penambahan jam operasional pun dilakukan saat penyelenggaraan event dengan massa yang besar di sepanjang jalur MRT Jakarta seperti festival seni budaya atau perayaan pergantian tahun baru,” katanya.