DestinationEco TourismHealthy LifeTechnologyTourism

KLHK Wujudkan Kerjasama Bidang IPTEK di Wilayah Sumatera Utara

Tak bisa dipungkiri dewasa ini, IPTEK atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat dibutuhkan dalam segala bidang untuk mewujudkan lingkungan hidup dan kehutanan yang lestari. IPTEK dapat dimaksimalkan untuk melakukan penelitian dan juga inovasi pengembangan lingkungan hidup dan kehutanan yang lebih baik.

Terlebih, IPTEK ini pada muaranya bisa mewujudkan Sumatera Utara yang lebih baik ke depannya. Dan bisa juga mendukung sektor pariwisata Sumatera Utara yang coba dikembangkan lebih besar lagi.

Demi mewujudkan itu semua, Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dalam rangka membahas draft Nota Kesepahaman (NK) kerjasama di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, pada hari Jumat (25/5).

Dari hasil pertemuan, disepakati bahwa kerjasama yang akan dijalankan adalah tentang ‘Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi serta Penerapan IPTEK’. Selain itu ada beberapa pasal dalam draft NK yang perlu diperbaiki, diantaranya tentang kedudukan, tujuan dan maksud kerjasama, pembiayaan, jangka waktu, pendelegasian wewenang, proses perpanjangan NK, dan pengaturan detail pelaksanaan.

Sekretaris BLI, Sylvana Ratina, menyampaikan bahwa di BLI ada sekitar 230 kerjasama, dan banyak output litbang yang sudah dihasilkan. Dengan berbagai kerjasama tersebut, sasaran indikator kinerja instansi bisa saling mengisi baik dari sisi anggaran mapun dari programnya.

“Di Sumatera Utara ini kerjasamanya akan diprioritaskan untuk mendukung pariwisata di Danau Toba”, ujar Sylvana.

Sylvana juga menyampaikan bahwa rencana kerjasama yang diinisiasi oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (P3HH) ini akan dibahas lebih lanjut karena kerjasama ini terkait dan mendukung salahsatu prioritas nasional.

“Di Sumut ini, kami BLI juga punya Unit Pelaksana Teknis (UPT), yaitu Balitbang LHK Aek Nauli. Sehingga nantinya kalau NK sudah selesai, Balitbang LHK Aek Nauli bisa membuat Perjanjian Kerjasama (PKS) untuk bekerjasama dengan Dinas-Dinas terkait di lingkup Provinsi Sumatera Utara, seperti Dinas Kehutanan dan Balitbangda,” tambah Sylvana.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (P3HH), Dwi Sudharto, menyampaikan bahwa inisiasi kerjasama ini dilatarbelakangi oleh keinginan bersama untuk memperbaiki Kawasan Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba.

Ada banyak potensi yang bisa dikerjasamakan, terutama dalam hal penyebaran produk-produk hasil litbang seperti asap cair pengganti pestisida, arang kompos, dan madu. Selain itu dapat dilakukan penanaman jenis-jenis hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti aren untuk bioethanol, kemenyan untuk dibuat parfum, macadamia, pinus, kapur, dan jernang.

“Khusus macadamia, ini sangat prospek sekali karena memang selain kacangnya mahal, pohonnyapun tahan api dan mampu tumbuh di lahan kritis. Kebetulan kami sudah pernah sampaikan rencana skema penanamannya kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Responnya sangat bagus dan mendukung sekali. Tinggal bagaimana kita lagi melaksanakannya di lapangan, sehingga bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Dwi.

Menyambut baik kerjasama tersebut, Kepala Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Pemprov Sumut, Jhony Irwanto, menyampaikan bahwa rapat ini dilakukan untuk membahas draft NK secara detail per pasal supaya bisa didapatkan kesamaan persepsi.

“Kerjasama ini perlu dilakukan karena Pemrov. Sumut memang butuh alih terknologi dari BLI dengan SDM yang sudah diakui kepakarannya,” ujar Jhony.

Di akhir pertemuan, masing-masing pihak menyampaikan harapannya agar hasil kerjasama ini nanti bukan sekedar dokumen NK dan PKS saja, tapi bisa menghasilkan teknologi dan produk yang bisa langsung diterapkan untuk kemanfaatan dan kesejahteraan masyarakat

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button