Kota Bandung Jadi Kedua Terbanyak Pelamar Digital Development Program
Sekitar 3.000 anak muda Bandung mengikuti seleksi Digital Development Program (DVP) 2018. Jumlah peserta di Bandung lebih banyak dari Surabaya yang hanya sekitar 2.000 orang.
Bandung merupakan kota kedua setelah Surabaya dalam pelaksanaan Digital Development Program tahun ini. Kegiatan ini berlangsung di Trans Luxury Hotel, Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (28/2).
Direktur Operasional TransMedia Latif Harnoko mengatakan potensi perkembangan dunia digital di Bandung sangat besar. Sehingga, sambung dia, tak aneh anak muda Bandung antusias menjadi bagian dari DPP tahun ini.
“Bandung lebih banyak pesertanya dibandingkan kota sebelumnya Surabaya. Ini menunjukkan animo dan potensi di Bandung terhadap dunia digital lebih besar,” kata Harnoko disela-sela kegiatan.
Setelah Surabaya dan Bandung, DPP akan hadir di Yogyakarta dan Jakarta. Diperkirakan jumlah peser yang akan mengikuti seleksi di Yogyakarta 2.000an peserta dan Jakarta 7.000an peserta.
Tujuan dari diadakannya program ini, lanjut Latif Harnoko, untuk mengembangkan dan menjaring bakat anak muda di dunia digital. Hal ini melihat dari perkembangan era digital yang cukup pesat di Indonesia.
“Saya percaya potensi generasi kids zaman now. Potensi ini ada di Indonesia, saya ingin Indonesia tidak akan bergantung pada orang luar,” ungkap dia.
Di hari pertama ini, peserta yang mendaftar akan mengikuti tes kemampuan dasar atau psikotes. Dalam psikotes ini akan menjaring sekitar 10-15% peserta untuk selanjutnya mengikuti tes wawancara.
Namun, untuk jumlah patokan kuota yang diambil, Latif Harnoko tidak memiliki target, karena hal ini melihat dari kemampuan setiap individu yang mendaftar.
“Belum ada patokan berapa yang diambil. Kami memiliki standar yang tinggi, misal standar kami itu B, nanti yang akan lulus itu yang predikatnya A bahkan A+,” kata pria yang akrab disapa Noko ini.
Sementara yang nanti lolos seleksi psikotes dan wawancara, selanjutnya akan dikirim ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan.”Penempatannya di pusat, nanti akan diajari ilmu secara menyeluruh tentang dunia digital kurang lebih satu bulan lah,” kata Noko.