Kuliner Para Raja dan Bangsawan yang Sekarang Nge-Hits!
Indonesia dikenal sebagai surga wisata kuliner yang menyajikan keragaman rasa hidangan dan minuman khas Asia. Kaya bumbu juga mencerminkan khasanah lokal yang akrab dengan latar belakang unik. Beberapa kuliner yang nge-hits, bahkan dahulunya hanya bisa dinikmati para raja dan bangsawan.
Berikut di antaranya kuliner Tanah Air yang dulunya sangat berkelas, karena hanya bisa dinikmati kalangan elit.
Coto Makassar
Coto makassar mulai dikenal tahun 19500-an. Dulunya hanya raja dan bangsawan Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan yang bisa menikmati coto makassar. Kalangan lain yang bisa mencicipi makanan ini tentunya tamu kerajaan. Sekarang kepopuleran coto makassar melintasi semua daerah Indonesia dari negeri asalnya di Sulawesi Selatan.
Makanan ini memiliki cita rasa gurih yang berasal dari daging sapi yang dipotong kotak-kotak. Kuahnya terbuat dari bumbu kacang yang dihaluskan dengan rempah seperti kemiri, ketumbar, merica dan jintan. Taburan bawang goreng dan seledri melengkapi coto makassar yang sangat sedap dinikmati ketika masih panas. Biasanya beberapa potong ketupat menemani coto makassar saat disantap.
Proses pembuatan coto makkasar sangat unik, karena daging sapi sebelumnya direbus dengan air cucian beras yang diberi serai, jahe, lengkus dan daun salam. Ini untuk menghilangkan bau amis sekaligus membuat bumbu meresap.
Nasi Blawong
Diturunkan turun-temurun, nasi blawong merupakan kuliner yang menjadi kesukaan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dan IX, penguasa Kesultanan Ngayogyakarta. Kuliner ini terdiri dari nasi putih yang dilengkapi dengan daging lombok kethok, ayam goreng laos dan telur pindang goreng.
GBPH Joyokusumo, adik Sultan Hamengku Buwono X mendirikan Gadri Resto di kota itu pada 1984. Menandai kuliner ini terbuka untuk dinikmati khalayak luas. Dengan demikian makanan bangsawan Kota Budaya tersebut tak lagi ekslusif, karena bisa dinikmati semua orang.
Bir Jawa
Bir jawa bukan sembarang bir seperti yang kita kenal. Meski dinamakan bir, namun tidak memabukkan karena dibuat dari rempah-rempah pilihan. Di antaranya kemukus, mesoyi, cengkeh, mericam pala, serai, kayumanis, jahe, secang dan jeruk nipis. Dengan bahan-bahan itu, tentu saja bir jawa menyehatkan bagi peminumnya.
Awalnya bir jawa merupakan minuman yang dibuat koki Kesultanan Ngayogyakarta untuk mengimbangi minuman tamu, yaitu bir milik Belanda. Diciptakan koki istana kali pertama ketika Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa, ketika adanya kerjasama dengan Belanda.
Wedang Secang
Di babad Jawa yang tersohor, Serat Centhini, wedang secang merupakan minuman khas yang diceritakan secara tertulis sebagai bagian dari sejarah kuliner. Bahan utama wedang secang adalah kayu secang yang diserut tipis. Rasanya hangat dengan aroma menyegarkan karena dicampur dengan kapulaha, kayu manis dan jahe.
Wedang secang yang berwarna merah bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dikenal menjadi obat herbal sejak lama yang mengatasi perut kembung, masuk angin, hipertensi, memperlancar aliran darah dan menyegarkan tubuh.