Kunker ke Abu Dhabi, Menpar Widiyanti Putri Wardhana Dorong Investasi Pariwisata dari UEA
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menpar) Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, melaksanakan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) dalam rangka memperluas kerjasama dan menarik lebih banyak investasi di sektor pariwisata Indonesia. Kunjungan ini, meliputi pertemuan bilateral dengan sejumlah pemangku kepentingan penting, termasuk Menteri Ekonomi UEA, Abdulla Bin Touq Al Marri, serta pertemuan dengan perusahaan-perusahaan terkemuka di sektor pariwisata, seperti Nirvana Travel & Tourism, Haliburg Group, dan Etihad Airways.
Selama kunjungan tersebut, Menpar Widiyanti tidak hanya membahas potensi wisata Indonesia yang terus berkembang, tetapi juga mengajak para investor UEA untuk lebih banyak menanamkan modalnya di sektor pariwisata Indonesia. Menpar menekankan bahwa Indonesia menawarkan peluang investasi yang sangat menjanjikan, terutama dengan adanya lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan sepuluh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata yang siap dikembangkan lebih lanjut.
“Selama di Abu Dhabi, saya menyaksikan dengan jelas potensi besar yang dimiliki sektor pariwisata Indonesia untuk menarik wisatawan dari UEA. Pada tahun 2023, investasi sektor pariwisata dari UEA ke Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan,” ujar Menpar Widiyanti, beberapa waktu lalu.
Menpar juga menambahkan bahwa sektor-sektor seperti restoran, biro perjalanan, dan hotel berbintang menjadi yang teratas dalam realisasi investasi UEA di Indonesia.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Ekonomi UEA, Abdulla Bin Touq Al Marri, Menpar Widiyanti membahas berbagai langkah strategis yang perlu diambil untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pariwisata, termasuk promosi destinasi wisata dan potensi investasi yang saling menguntungkan. Menpar Widiyanti juga mengungkapkan bahwa angka investasi UEA di Indonesia pada tahun 2023 melonjak hampir enam kali lipat dibandingkan dengan tahun 2022, yang hanya tercatat sebesar 3,4 juta dolar AS.
“Pada 2023, sektor pariwisata Indonesia menerima investasi senilai 5,66 juta dolar AS dari UEA. Ini merupakan tanda positif yang menunjukkan bahwa para investor UEA semakin percaya pada potensi pariwisata Indonesia dan semakin tertarik untuk mengembangkan lebih banyak proyek di sektor ini,” jelas Menpar Widiyanti.
Widiyanti juga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah membuat kemajuan besar dalam menciptakan iklim investasi yang ramah bisnis. Dengan memperoleh peringkat kredit BBB+, Indonesia telah menunjukkan stabilitas ekonomi yang menarik minat investor asing, termasuk dari UEA. Selain itu, kebijakan dan peraturan baru yang diterapkan, seperti Pendekatan Berbasis Risiko dan sistem Pengajuan Tunggal Daring (OSS), diharapkan dapat lebih mempermudah proses investasi di Indonesia.
“Industri pariwisata Indonesia terus berkembang pesat. Kami mengajak para investor untuk melihat lebih dekat peluang di lima DPSP dan sepuluh KEK pariwisata yang telah disiapkan dengan infrastruktur yang baik dan prospek yang sangat cerah untuk masa depan,” ungkap Menpar Widiyanti. Lima DPSP yang dimaksud meliputi lokasi-lokasi wisata ikonik yang menjadi prioritas utama pengembangan, seperti Mandalika, Likupang, dan Morotai, sementara sepuluh KEK pariwisata mencakup berbagai destinasi lainnya di seluruh Indonesia.
Selain itu, dalam pertemuan dengan Etihad Airways, Menpar Widiyanti mengusulkan kolaborasi lebih lanjut untuk mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia di pasar UEA. Salah satu ide yang dibahas adalah penyelenggaraan perjalanan promosi yang melibatkan agen perjalanan dan operator tur ternama dari UEA yang akan diajak berkunjung ke Indonesia. Etihad Airways akan mendukung biaya tiket internasional, sementara Kementerian Pariwisata Indonesia akan menyediakan akomodasi, transportasi, dan makan selama di Indonesia.
“Saya berharap agar kerja sama ini dapat dituangkan dalam Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Etihad Airways dan Kementerian Pariwisata untuk mempromosikan pariwisata Indonesia lebih luas lagi, terutama di kalangan wisatawan dari UEA,” harap Menpar Widiyanti.
Selama berada di Abu Dhabi, Menpar Widiyanti juga menyempatkan diri mengunjungi Rempah Indonesian Restaurant, yang menyajikan hidangan khas Indonesia. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkenalkan kuliner Indonesia ke pasar UEA dan mendukung promosi sektor pariwisata yang lebih holistik, termasuk melalui kuliner sebagai daya tarik wisatawan.