Lake Toba Forum di Sumatera Utara Dihadiri 50 Duta Besar Asia-Afrika
Sebanyak 50 Duta Besar (Dubes) yang berasal dari Asia-Afrika mengikuti Lake Toba Forum 2017 dalam rangka Summit Pariwisata Berbasis Geopark di Parapat, Simalungun.
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Tengku Erry Nuradi mengharapkan kegiatan strategis ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pengembangan kawasan Danau Toba.
“Forum ini sangat strategis, karena dihadiri sebanyak 50 duta besar dari Asia Afrika. Selain itu juga akan dihadiri para pengusaha dari berbagai negara. Oleh karenanya, saya berharap kepala daerah yang ada di sekitar kawasan Danau Toba dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk pengembangan kawasan Danau Toba,” ujar Gubsu, Tengku Erry Nuradi pada saat jamuan makan malam Gubsu dalam rangka Summit Pariwisata Berbasis Geopark Lake Toba Forum yang digelar di rumah dinas Gubernur.
Turut hadir dalam kesempatan itu, utusan khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito, Minister of Science Technology Innovation of Malaysia, Madius Bin Tangau, The Representative of Bussiner Sector, Lawrence Yeo Chua Poh, Direktur Badan Otorita Danau Toba, Arie Prasetyo, Wakil Bupati Simalungun, Amran Sinaga, Wakil Bupati Karo, Corry Sebayang, para delegasi dari Malaysia, Sabah dan Serawak serta Kadis Lingkungan Hidup Provsu, Wan Hidayati, Kepala Bappeda, Irman, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Provsu, Elisa Marbun dan Kadis Koperasi Provsu, M Zein.
Lebih lanjut dikatakan Erry, dalam sejarah Sumut belum pernah hadir sebanyak 50 duta besar dalam 1 event. Sebelumnya di tahun 2011, pada penyelenggaraan MTQ hadir 24 dubes yang berasal dari negara-negara muslim. Begitu juga, sekitar 2 tahun yang lalu hadir sekitar 20-an dubes untuk meninjau masuknya Islam pertama di Barus.
“Sekarang hadir hingga 50 dubes Asia-Afrika dan ini atas prakarsa Bapak Nico Barito. Para dubes ini tiba di Silangit dan langsung ke Parapat. Tentu ini pertemuan yang sangat strategis,” kata Erry.
Dalam kesempatan itu, Erry mengucapkan selamat datang kepada para delegasi yang akan mengikuti kegiatan Lake Toba Forum. Dikatakan Erry, Sumut merupakan provinsi terbesar keempat di Indonesia dari jumlah penduduk. Saat ini jumlah penduduk Sumut mencapai 14 juta jiwa.
“Sumut memiliki banyak potensi dan peluang kerjasama. Potensi perkebunan kelapa sawit terbesar setelah Riau. Sumut juga memiliki kawasan ekonomi khusus industri kelapa sawit di Sei Mangke. Sumut juga memiliki Danau Toba yakni danau terbesar di Asia,” kata Erry.
Utusan khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito mengucapkan terima kasih kepada Gubsu yang telah melayani dan menjamu delegasi yang hadir. Dikatakannya, dia sudah mengikuti Lake Toba Summit sejak tahun 2005 lalu ketika dirinya masih menjadi Secretary United Nation. Diharapkannya Danau Toba terus maju sehingga wisatawan dapat terus datang ke Sumut. Apalagi saat ini sudah ada koneksi langsung melalui Bandara Silangit.
Menurut Nico, pariwisata Danau Toba harus diangkat. Sama halnya seperti Swiss yang merupakan negara danau, namun mereka tidak pernah menjual danau. Malah yang dijual kepada wisatawan adalah industri kecil yakni jam tangan.
“Mereka mengatakan kepada wisatawan kalau jam tangan itu handmade, satu jam satu juta. Artinya di sini juga bisa dibuat pusat organisasi internasional yang baik sehingga Danau Toba bisa hidup.
Di sini ada delegasi dari Serawak dan lainnya yang nantinya bisa berkontribusi memberikan investasi di bidang pertanian, peternakan, teknologi agar dapat membangun perekonomian masyarakat sehingga nantinya pariwisata akan tumbuh dengan sendirinya,” ujar Nico.
Minister of Science Technology Innovation of Malaysia, Madius Bin Tangau mengatakan, pihaknya sangat gembira bisa mengikuti Lake Toba Forum. Dikatakannya, Kuala Lumpur siap untuk bekerjasama dan berkolaborasi dengan Sumut menjadi partner entrepreneur untuk kebaikan di masa depan.
“Kita akan memberikan informasi tentang teknologi, terutama teknologi hydro untuk pertanian yang tidak menggunakan bahan kimia dan pestisida, sehingga produk pertanian akan lebih baik dan pasarnya juga akan baik,” ujarnya.