Lokasi Surfing Lhoknga dan Twitter @aceh_disbudpar Masuk Nominasi Anugerah Pesona Indonesia 2017

Aceh kembali menunjukan taringnya di dunia pariwisata. Setelah berhasil meraih dua juara dunia di kompetisi pariwisata halal World Halal Tourism Awards (WHTA) 2016 lalu, kini provinsi berjulikan Serambi Mekah itu kembali masuk sebagai nominasi pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2017.
API Award 2017 merupakan hasil kolaborasi Kementerian Pariwisata dengan majalah pariwisata ayojalanjalan.com. Belum lama ini pihak penyelenggara tela mengumumkan 15 nominasi. Dari 15 nominasi itu, ada dua nama yang mewakili Aceh yakni spot surfing di Pantai Lhoknga, Aceh Besar masuk sebagai nominasi di Tempat Berselancar Terpopuler dan akun media sosial Twitter @aceh_disbudpar sebagai nominasi Promosi Pariwisata Digital Terpopuler
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi menyambut baik masuknya dua nama yang berkaitan dengan pariwisata Aceh sebagai nominasi API Award 2017. Menurut Reza masuknya dua nominasi dari Aceh di API 2017 tentu menjadi bagian penting bahwa objek sport tourism di Aceh Besar punya potensi besar untuk dikenal oleh masyarakat luar khususnya wisatawan mancanegara yang punya adrenalin untuk bermain ombak lewat olahraga surfing.
“Pantai Lhoknga di Aceh Besar memang sangat terkenal dengan ombaknya, tidak heran banyak turis asing yang mengincar sport tourism ini karena jarak dengan Kota Banda Aceh hanya 30 menit, selain itu beberapa kegiatan surfing juga telah banyak dilakukan di Pantai Lhoknga oleh berbagai komunitas yang ada di Aceh sehingga perlahan menjadi daya tarik wisata bagi wisman,” ujarnya dalam siara pers yang diterima redaksi EL JOHN News.
Reza menegaskan, spot berselancar di Aceh tak lepas dari peran komunitas di Aceh. Komunitas ini konsisten untuk memperkenalkan spot berselancar di Aceh kepada wisatawan mancanegara maupun nusantara. Karena itu misi yang diemban komunitas di Aceh perlu didukung. Dukungan itu bisa berupa menggalakan promosi di media sosial menjadi bagian untuk mempromosikan objek wisata di Aceh.
Pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh ini dikuatkan oleh Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh Rahmadhani. Rahmadhani menambahkan kehadiran semangat go digital yang digagas Kemenpar dan sisi pentahelix dalam promosi pariwisata dinilai sangat penting. Hal ini juga yang membuktikan akun Twitter Disbudpar Aceh juga masuk dalam salah satu kategori nominasi baru di API 2017.
“Dari sisi media sosial, Disbudpar Aceh terbilang sebagai pemain yang masih sangat muda. Sejak dua tahun belakangan akun-akun medsos kita hadirkan, mulai dari Twitter, Instagram, Facebook, hingga Youtube. Ini menjadi media efektif untuk menjangkau seluruh warga pengguna internet yang ada di berbagai belahan dunia dan tentunya sangat efektif,” terang Rahmadhani yang didampingi Kasie Pengembangan Komunikasi & Strategi Pemasaran Disbudpar Aceh, M. Syahputra.
Keberadaan akun-akun media sosial yang penyebaran begitu cepat ini memberikan dampak langsung dalam menjaring informasi kepada para netizen.
“Kehadiran akun-akun media sosial Disbudpar Aceh yang dibantu oleh tim publikasi tentunya telah memberikan dampak besar dua tahun belakangan ini, sejumlah ide dan konten kreatif harus terus kita produksi sebagai bentuk dari layanan kepada masyarakat pariwisata,” sebutnya.
Salah satunya dengan masuk menjadi nominasi di API 2017 untuk kategori Promosi Pariwisata Digital Terpopuler khususnya akun Twitter @aceh_disbudpar telah membuktikan akun media sosial Disbudpar Aceh kian dilirik oleh publik.
“Kita berharap setelah prestasi wisata halal tahun lalu, semua masyarakat Aceh dan netizen dimana pun berada untuk dapat memberikan vote kembali untuk 2 nominasi kami di API 2017 baik untuk Pantai Lhoknga dan akun Twitter Disbudpar Aceh lewat situs www.anugerahpesonaindonesia.com dan juga dukungan lewat SMS premium ke 99386,” harapnya.
Seperti kita ketahui, Anugerah Pesona Indonesia sendiri merupakan rangkaian kegiatan tahunan yang diselenggarakan dalam upaya membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap Pariwisata Indonesia yang bertujuan untuk mendorong peran serta berbagai pihak terutama Pemerintah Daerah untuk lebih berupaya dalam mempromosikan pariwisata di daerahnya masing-masing