Luhut: Puskemas Akan Dioptimalkan Sebagai Tempat Pelayanan Vaksin Covid-19

0

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan  ada tiga strategi yang digunakan pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19. Ketiga strategi itu yakni dimulainya penanganan dari hulu yakni dengan digencarkannya  sosialisasi penerapan protokol kesehatan. Protokol ini penting untuk diterapkan agar masyarakat dapat terhindar dari penyebaran Covid-19  saat beraktivitas.

Strategi yang kedua, lebih menekankan pada pembentukan fasilitas isolasi terpusat. Upaya tersebut kini sedang didorong pemerintah agar pasien Covid-19 yang menjalani isolasi dapat terawasi dengan ketat. Dan strategi yang ketiga masuk ke penanganan hilirnya yakni memfokuskan perbaikan manajemen kesehatan di rumah sakit. Pandemi ini menjadi pelajaran agar manajemen kesehatan dapat dievaluasi agar  kedepan bisa lebih baik lagi.

“Tim saya bersama Kementerian Kesehatan sedang menyiapkan strategi untuk memperkuat  tidak hanya rumah sakit di hilir sistem kesehatan  namun juga pelayanan kesehatan primer di hulu dengan memperkuat peran dan fungsi puskesmas,” kata Luhut saat menyampaikan kata sambutannya melalui video rekaman pada acara Rakernas Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) ke-18 dan HUT PSMTI ke-22 secara virtual dari Provinsi Lampung, Jumat (9/10/2020).

Menurut Luhut, puskemas nantinya akan dijadikan tempat pelayanan  vaksinisasi. Karena itu kehadiran puskemas menjadi penting karena dapat dimanfaatkan untuk pemberian vaksin Covid-19 kepada masyarakat mulai dari tingkat kelurahan, desa hingga kecamatan.

“Fungsi puskesmas yang jumlahnya hampir 1o ribu, jumlahnya ini juga akan kita perbaiki  dan tadi Presiden sudah mengingatkan saya bahwa Puskesmas dalam kepentingan vaksin juga akan berperan sangat penting,”  ujar Luhut.

Jika tidak ada hambatan, pemberian vaksin akan dilakukan pada akhir tahun ini. “Pada saat program vaksinasi dimulai pada akhir tahun 2020, seluruh instansi kesehatan dari hulu sampai hilir akan dimaksimalkan untuk mulai melaksanakan vaksinasi secara bertahap kepada masyarakat,” ungkap Luhut.

Seperti diketahui, pemerintah telah melangsungkan uji klinis vaksin CoronaVac Sinovac kepada 1.500 lebih relawan di seluruh Indonesia beberapa waktu lalu kepada sukarelawan. Vaksin tersebut merupakan vaksin hasil kerja sama PT Bio Farma dengan perusahaan asal China, Sinovac.

Tahap uji klinis ke manusia terdiri dari tiga fase. Fase pertama, kata Prof. Kusnandi, diujikan kepada 100 orang dewasa. Jika dinyatakan aman, uji coba masuk kepada fase kedua, yaitu uji coba kepada minimal 400 orang.

Setelah kembali berhasil, uji coba selanjutnya masuk ke fase 3, yaitu dengan jumlah relawan mencapai ribuan orang. Saat ini, uji klinis di Kota Bandung merupakan pengujian pada fase 3.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *