Luncurkan Beti Dewi 2024 di Kampoeng Djadoel, Menparekraf Optimis Dapat Bantu Penuhi Target Kunjungan Wisnus

Patut diapresiasi komitmen Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam memperkuat promosi desa-desa wisata melalui program Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) 2024.Pada Kamis pagi (12/09/2024), program tersebut diterapkan di Kampoeng Djadoel Semarang.
Pada kegiatan ini, Menparekraf didampingi Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Sekda Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur; Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Agung Hariyadi; Kadisporapar Kabupaten Sragen, Joko Hendang Murdono; Kadispar Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati, Kadisbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso; dan Kadisporapar Kabupaten Kendal, Achmad Ircham.
Kampoeng Djadoel Semarang merupakan Kampung penghasil batik yang terletak di Jalan Batik, Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. Kampoeng Djadhoel, hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga memberikan pengalaman unik bagi pengunjung.Dengan keunikan maka Kampung Jadhoel layak untuk dipromosikan karena menyimpan banyak daya tarik.

Bicara daya tarik, Menparekraf mengatakan bahwa daya tarik merupakan menjadi salah satu unsur yang masuk program Beti Dewi. Tujuan dari program ini, di antaranya adalah mendorong target 1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara.
“Dan Jawa Tengah ini merupakan episentrum pergerakan wisatawan nusantara karena 70-78 persen di Pulau Jawa dan Jawa Tengah ini ada di titik sentral,” kata Menparekraf Sandiaga.
Provinsi Jawa Tengah, yang dikenal sebagai salah satu penyumbang terbesar perjalanan wisatawan nusantara di Indonesia, kini tengah mengalihkan perhatian pada pengembangan desa wisata sebagai bagian dari strategi jangka menengah dan panjang. Dengan keunggulan alam, kuliner, serta kekayaan seni dan budaya, Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya tarik wisata dan ekonomi lokal melalui desa-desa wisatanya.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, pengelolaan desa wisata ini sekarang masuk program jangka menengah dan jangka panjang. Ia berharap program desa wisata ini bisa menjadi prioritas dan berkelanjutan.
“Jadi siapapun nanti menterinya, program desa wisata ini akan dilanjutkan karena sudah masuk ke dalam arsitektur program teknokrasi pembangunan kita sampai 2029,” kata Menparekraf Sandiaga.
Untuk memperkuat promosi dan daya tarik desa wisata, Kemenparekraf kini memperluas kolaborasi dengan lima Online Travel Agents (OTA) terkemuka, yaitu Traveloka, Tiket.com, Mister Aladin, Atourin dan Djalanin.com.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari program Promosi Desa Wisata “Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) 2024”, yang bertujuan untuk mempromosikan tidak hanya paket wisata, tetapi juga produk-produk ekonomi kreatif dari desa-desa wisata.
Dalam program ini, Kemenparekraf akan memberikan pendampingan kepada desa wisata dalam penyusunan paket-paket wisata serta promosi produk kuliner, fesyen, dan kriya.

Menparekraf Sandiaga Uno berharap bahwa upaya ini tidak hanya akan meningkatkan jumlah kunjungan ke desa-desa wisata, tetapi juga mendongkrak penjualan produk-produk ekonomi kreatif yang dihasilkan oleh desa-desa tersebut.
“Melalui mitra OTA, kami ingin memastikan bahwa produk-produk ekonomi kreatif desa seperti kuliner, fesyen, dan kriya dapat lebih dikenal dan dibeli oleh masyarakat luas. Ini akan menciptakan peluang baru bagi pelaku ekonomi kreatif di desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” tambah Sandiaga.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, terutama OTA, desa-desa wisata di Jawa Tengah diharapkan dapat mengoptimalkan potensi mereka dan memberikan kontribusi signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional.