Mengurangi dampak perceraian bagi anak
Pernikahan adalah salah satu hal yang suci dan semau orang menginginkan hal tersebut, dari pernikahan juga kita akan mempelajari banyak sekali perjalan hidup. Sebuah jani yang dikatakan akan sehidup semati hanya menjadi bualan belaka, karena jika suatu permasalahan yang muncul pada rumah tangga tanpa penyelesaian akan berujung kepada perceraian. Adanya perarungan dianatara kedua kubu ini dapat memberikan dampak yang negatif bagi si anak. Pasalanya si anak selalu mendengar hal-hal yang tdak seharusnya di dengarnya terlebih dahulu belum lagi si anak akan melihat adanya tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Kalau itu terjadi maka akan menciptakan traumatik bagi si anak dan dapat menyebabkan ketimpangan moral pada anak. Si anak juga tidak bisa serta merta menerima perubahan yang terjadi dalam kehidupannya dikarenakan dia akan memilih untuk tinggal dengan siapa nantinya.
Mungkin kita telah melihat banyak sekali anak-anak korban dari perceraian yang sekarang hidupny sduah jauh dari norma-norma yang seharusnya baik. Jadi anad sebagai orang tua jangan hanya egois sendiri, tapi juga pikirkan bagaiman tumbuh kembang anak terjadi perceraian. Jika memang perceraian jalan terbaik bagi maka anda harus memeikirkan bersama hal-hal berikut ini.
Ketika anda bercerai anda harus memikirkan bagaimana anda memberikan kasih sayang anda kepada sianak. Kasih sayang merupakan hal yang paling penting bagi perkembangan si anak, toh kalau anda masih bertanya kenapa anda bisa melihat begitu banyak anak yang tidak mendapatkan kasih sayang seperti yang ada di panti asuhan. Kalau anak yang suah dewasa mungkin bisa diberi pengertian tapi jika anak tersebut masih kecil atau balita sekalipun bagaimana anda memberikan penegrtiannya. Jika ada salah satu yang tidak mau memeberkan kasih sayang dapat digantikan dangan salah satu anggota keluarga seperti tante pengganti ibu atau paman pengganti ayah. Hal ini akan saling melengkapi dan memebrika dampak baik bagi pertumbuhan anak
Ketika sedang dilakukan proses perceraian alangkah baiknya diselesaikan dengan cara yang baik-baik, toh semuanya berawal dari hal yang baik-baik juga. Seperti yang di tulis sebelumna jika anak yang usudah dewasa mungkin tidak ada masalah tapi bagai mana jika masih kecil atau balita. Mereka hanya mampu merekam apa yang telah dilihatnya, sehngga jalan menyalahkan anak jika mereka meniru apa yang telah di lihatnya. Takutnya malah memberikan contoh yang jelek dan dapat mempengaruhi perkembangan si anak, jadi diharapkan prosesnya dapat berjalan tanpa ada permasalahan ataupun dendam ya.
Nah yang terakhir dan yang paling penting yaitu bagaiman pola asuh buat si anak ?. Mungkin anda dapat memebrikan kasih sayang yang terjadwal agar tidak ada yang merasa tidak adil. Pola asuh yang baik akan memebrikan dampak yang positif bagi si anak. Ketika anak tersebut masih kecil mungkin lebih baiknya di serahkan kepada ibunya terlebih dahulu, nah ketika anak sudah mengerti makan dapat memberikan kebebasan bagi si anak untuk hidup dengan siapa. Tapi kalau anda merasa berat mungkn dapat menggunkan opsi pertama yaitu terjadwalkan, agar si anak mendapatkasih sayang dan pendidikan yang sama seperti sebelum perceraian terjadi.
Anak merupakan korban yang pertama dari suatu perceraain. Banyak orang tua yang tidak sadar dengan bagaimana pola asuh dan kasih sayangnya untuk si anak setelah perceraian. Jadi jangan lupakan bagaimana kehidupan si anak setelah perceraian, jangan biarkan anak yang anda sayangi merasakan kehilangan kasih sayang dari salah satu karena anak adalah harta yang sangat berharga dari suatu keluarga. (arf)