Menpar Berharap Harkitnas Dijadikan Momentum Untuk Kebangkitan Pariwisata

0
ariefyahya

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap tanggal 20 Mei selalu dijadikan momentum untuk memompa semangat agar tujuan yang  dicapai dapat terlaksana.  Tidak mau ketinggalan, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya juga ikut memanfaatkan  Harkitnas dengan mengibarkan hashtag atau tagar #KebangkitanPariwisata.

Menpar mengatakan kebangkitan nasional  untuk seluruh aspek,  termasuk pariwisata. Menpar menilai dengan Harkitnas,  pemangku kepentingan bidang  pariwisata dapat termotivasi dan lebih semangat dalam mengembangkan pariwisata tanah air.

Ada tiga kebangkitan pariwisata yang dibidik Kementerian Pariwisata. Ketiga itu yakni  kebangkitan menuju digital tourism terbaik dunia, kebangkitan menuju homestay desa wisata terbesar  dan kebangkitan core economy bangsa dan leading sector nasional.

Untuk kebangkitan pertama yakni kebangkitan menuju digital tourism , Menpar selalu getol menggalakan penggunaan digital dalam mempromosikan pariwisata. Kemenpar sejak dibawah komando Menteri asal Banyuwangi ini, juga aktif memperkenalkan Indonesia Travel Xchange (ITX) untuk mendongkrak industri pariwisata.

ITX merupakan pasar online untuk mempertautkan travellers dengan pelaku bisnis pariwisata. Kemenpar bahkan menggratiskan penggunaan platform ITX sebagai pasar digital bagi pelaku bisnis pariwisata, termasuk level usaha kecil dan menengah (UKM).

Sedangkan untuk yang kedua, kebangkitan menuju homestay desa wisata terbesar dan terbaik dunia. Terkait hal ini, Menpar serius dalam memperbanyak jumlah homestay desa wisata. Jumlah homestay desa wisata untuk tahun ini ditargetkan berjumlah 20.000 unit dan akan menjadi 100.000 unit pada tahun 2019 mendatang. Jumlah homestay desa wisata juga menjadi isu utama yang dibahas dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) Kepariwisataan ke-II  tahun 2017, di Hotel Bidakara, pada tanggal 18-19 Mei 2017 lalu.

Penambahan jumlah homestay ini dilakukan seiring dengan  target jumlah wisatawan mancanegara (wisman)  yang ditargetkan Kemenpar mencapai  20 juta wisman pada tahun 2019. Penambahan jumlah homestay menjadi jawaban yang tepat untuk target jumlah wisman yang tidak sedikit dari tahun ke tahun.

Kebangkitan yang terakhir adalah kebangkitan  sebagai core economy bangsa dan leading sector nasional Mewujudkan pariwisata sebagai core economy bukan hal mustahil. Apalagi Presiden Joko Widodo punya perhatian besar dalam mendongkrak pariwisata sebagai kekuatan ekonomi andalan.

Arief juga punya itung-itungan soal pariwisata sebagai core economy. Sampai saat ini, pariwisata masih menjadi penyumbang PDB, devisa sekaligus penyedia lapangan kerja yang paling mudah, murah dan cepat.

Saat ini pariwisata menyumbangkan 10 persen dari total PDB nasional. Menurutnya, pertumbuhan PDB pariwisata nasional mencapai 4,8 persen dengan tren kenaikan hingga  6,9 persen atau jauh lebih tinggi daripada industri agrikultur, manufaktur dan pertambangan.

Sedangkan devisa pariwisata USD 1 juta mampu menghasilkan PDB USD 1,7 Juta atau 170 persen. Fakta itu menunjukkan devisa dari pariwisata tertinggi dibanding industri lainnya.

Adapun untuk urusan tenaga kerja, sektor pariwisata tak kalah moncer. Angka terakhir menunjukkan bahwa pariwisata mampu menyumbang 9,8 juta lapangan kerja atau sebesar 8,4 persen dari lapangan kerja secara nasional.

Karenanya, lapangan kerja bidang pariwisata menempati urutan keempat dari seluruh sektor industri. Dalam penciptaan lapangan kerja, sektor pariwisata tumbuh 30 persen dalam waktu 5 tahun terakhir.

Oleh sebab itu, Harkitnas pun menjadi momen penting bari kepariwisataan nasional. “Kebangkitan Nasional adalah kebangkitan pariwisata Indonesia,” katanya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *