Menpar Minta Tempat Wisata Dipasang Rambu-rambu Hadapi Libur Lebaran
![](https://eljohnnews.com/wp-content/uploads/2017/06/WhatsApp-Image-2017-06-19-at-23.58.24-1024x576-740x480-1.jpeg)
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengaku sudah menginstruksikan seluruh Kepala Dinas Pariwisata di Indonesia untuk mempersiapkan sarana dan prasarana tempat wisata dalam menghadapi libur Lebaran. Diketahui bahwa sudah menjadi tradisi tempat wisata yang ada di Indonesia akan diserbu pengunjung saat libur Lebaran.
“Kita ingatkan terus, saya sendiri memimpin whats app group, seluruh kadispar seluruh Indonesia dan kita intens berkomunikasi disitu,” kata Menpar usai menghadiri buka puasa bersama Putri Indonesia 2016 dan anak-anak Yatim Piatu di Hotel Best Western Mangga Dua, Senin, 19 Juni 2017.
Menpar mengakui ada penurunan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) selama bulan puasa. dari 20 juta wisnus menjadi 10 juta wisnus . Namun hal bisa terbotasi dengan libur Lebaran. Libur Lebaran ini menjadi tradisi bagi para wisnus untuk mendatanghi tempat-tempat wisata.
“Lebaran dan puasa jumlah kunjungannya 30 juta wisnus rata-rata. Tapi khusus puasa kita turun drastis dari 20 juta wisnus menjadi 10 juta wisnus. Tapi nanti lebaran sekaligus 20 juta wisnus itu bergerak jadi total 30 juta wisnus. Untuk orang Indonesia salah satu peak season untuk wisnus itu adalah Lebaran,” ujar Menpar.
Pernyataan Menpar ini dibenarkan oleh Wakil Ketua Umum Gabungan Industi Pariwisata Indonesia (GIPI) Bidang Marcomm dan Destinasi Johnnie Sugiarto. Di tempat yang sama, Johnnie mengatakan penurunan jumlah wisatawan saat puasa hanya terjadi untuk wisnus sedangkan untuk jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia relatif stabil. Meski, Johnnie mengakui pemutusan hubungan diplomatik sejumlah negara arab dengan Qatar membuat sektor pariwisata Indonesia sedikit terkejut. Kendati demikian Founder and Chairman EL JOHN Pageants ini yakin krisis dipolmatik di Timur Tengah tidak akan mempengaruhi banyak jumlah wisman yang berplesiran ke Indonesia.
“Yang booking melalui mereka (Qatar Airways.red) sudah banyak ternyata pesawatnya di embargo oleh banyak negara. Itu juga menjadi problem kita, kalo itu problem semua akan kehilangan 400.00 ribu turis pertahun. Tetapi pasti tidak kehilangan 400, karena sebagian yang sudah niat ke Indonesia, dia bisa beli pesawat lain, tapi ada juga yang membatalkan , Jadi keganggu tapi keganggu berapa belum tau, karena lagi dievaluasi, “ terang Johnnie.