Meriahkan HUT Jakarta ke 497, Aston Pluit Gelar Festival Kuliner dan Pameran Seni Lukis

0
WhatsApp Image 2024-06-20 at 22.10.38

Dalam rangka memeriahkan HUT Jakarta ke 497, Aston Pluit Hotel & Residence menggelar Festival Kuliner bertajuk “Udah & Bang Jali” serta Pameran Lukisan. Dua event tersebut resmi dibuka pada Rabu (20/06/2024) dan berlangsung hingga Senin (24/06/2024)

Sesuai dengan tema hari jadi kota Jakarta, festival kuliner ini menghadirkan aneka makanan khas Betawi yang ikonik seperti kerak telor, kue rangi, kue dongkal, dan es doger. Kuliner ini ditempatkan di area Lobi Hotel yang dihiasi dengan ornamen khas Betawi, termasuk ondel-ondel yang menjadi simbol budaya Betawi. Pengunjung dapat menikmati kelezatan kuliner tersebut dengan harga terjangkau, berkisar antara Rp20.000 hingga Rp30.000 per porsi.

Tidak hanya di area lobi, Aston Pluit Hotel & Residence juga menyajikan hidangan khas lainnya di area resto hotel. Konsep buffet yang disajikan menggabungkan makanan khas Padang dan Betawi, sehingga menawarkan pengalaman kuliner yang beragam dan menggugah selera. Para tamu hotel bisa menikmati berbagai hidangan ini sepuasnya dengan membayar Rp199 ribu per pax, menjadikan festival ini tidak hanya tentang perayaan budaya tetapi juga pengalaman kuliner yang lengkap.

Untuk pameran lukisan, Aston Pluit Hotel & Residence menghadirkan lukisan karya pelukis Sarnadi Adam Seniman kawakan Betawi ini, menampilkan 28 karya lukisnya dengan tema “Dari Betawi Untuk Jakarta’. Objek yang dilukis berkaitan dengan kesenian dan kehidupan masyarakat  pada tahun 60 sampai 70-an, seperti lenong, tari-tarian dan kehidupan masyarakat pesisir Jakarta.

Direktur Business & Operasional PT Jakarta Propertindo (Perseroda) I Gede Adi Adnyana, menekankan pentingnya acara ini dalam melestarikan kekayaan budaya Betawi.

Menurutnya kuliner dan kesenian merupakan korelasi yang baik dalam melestarikan budaya yang dikemas ke dalam event. Selain itu, ia menilai  korelasi tersebut merupakan bentuk seni yang dapat memperkaya pengalaman budaya pengunjung.

“Kami ingin menciptakan sesuatu yang tidak hanya menarik tetapi juga berkontribusi dalam memajukan kesenian, terutama di Jakarta. Festival ini adalah bagian dari upaya kami untuk melestarikan kekayaan budaya Betawi,” kata Adi.

“Kami percaya ada korelasi yang baik antara kuliner dan seni. Keduanya adalah bentuk seni yang dapat memperkaya pengalaman budaya kita,” tambahnya.

Adnyana juga mengungkapkan harapannya terhadap dukungan yang terus berkembang dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Pariwisata, untuk mendukung pertumbuhan festival ini sebagai salah satu agenda budaya yang penting dalam kalender Jakarta.

“Dengan dukungan yang terus berkembang dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Pariwisata, kami berharap festival ini dapat tumbuh menjadi salah satu agenda budaya yang penting dalam kalender Jakarta,” tuturnya.

Hal yang sama juga disampaikan Cluster General Manager Aston Pluit, Fave Pluit & Apartement Paradiso Ayub Zailani. Ia mengatakan festival ini merupakan bagian dari upaya Aston Pluit dalam mengembangkan program-program budaya yang didukung oleh Jakpro  dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Fokus utama festival ini adalah pada produk kuliner dan seni lukis yang menjadi ciri khas Aston Pluit dengan tagline “Udah dan Bang Jali,” yang mencerminkan Jakarta sebagai kota yang dinamis dan multikultural.

“Kami ingin menciptakan sesuatu yang tidak hanya menarik tetapi juga berkontribusi dalam memajukan kesenian, terutama di Jakarta. Festival ini adalah wadah untuk memperkenalkan dan mempromosikan kuliner Betawi dan makanan Padang, yang telah populer di seluruh Indonesia,” ungkap Ayub.

Menurutnya, acara ini bukan sekadar inisiatif sementara, melainkan embrio kecil yang akan tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dari kalender budaya Jakarta, terutama dalam konteks sebagai Global City.

“Ada rencana untuk memperluas festival ini ke depannya. Ini hanya sebagian kecil embrio yang kami harapkan akan tumbuh menjadi produk yang signifikan dan berkelanjutan,” ujar Ayub.

Sementara itu, Sarnadi Adam menegaskan bahwa lukisan-lukisannya yang bercorak dekoratif merupakan dedikasinya untuk ulang tahun ke-497 Jakarta. Ia berharap agar Jakarta tetap mempertahankan identitasnya sebagai kota global yang kaya akan budaya dan pesona.

“Saya dedikasikan untuk masyarakat Jakarta Betawi di ulang tahunnya yang ke-497. Semoga Jakarta tetap jaya sebagai Kota global dan penuh persona,” ujar Sarnadi.

Baginya, seni tradisi Betawi merupakan bagian tak terpisahkan dari karakter Jakarta yang unik. “Gaya lukisan dekoratif dalam karya-karya saya menggambarkan figur-figur manusia dengan latar belakang alam yang masih alami, kontras dengan perkembangan Jakarta saat ini yang semakin modern dan urban,” lanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *