DSC_2371

Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI di Hotel Harris Vertu, Hayam Wuruk, Jakarta Barat, dari tanggal 7 hingga 9 Desember 2017. Berbagai program kerja akan dibahas dalam Munas tersebut, termasuk sektor pariwisata. Ketua Panitia Munas Eddy Hussy mengatakan bahwa PSMTI dibentuk untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Eddy untuk mengdongkrak pertumbuhan ekonomi nasional salah satu  cara yang ditempuh adalah dengan mengembangkan pariwisata. Bahkan saat ini pariwisata menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar devisa negara. Karena itu PSMTI sepakat untuk mendorong pariwisata Indonesia menjadi yang terdepan dalam memperkuat perekonomian nasional.

“Saya yakin sekali bahwa kedepan sektor pariwisata ini merupakan sektor yang akan kami dorong. Karena di sektor itu banyak sekali pengusaha kita yang ada di bidang pariwisata dan tentu itu akan dibahas di program-program kerja dan kami juga tahu bahwa PSMTI ini juga harus ikut mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional. Sekarang yang saya lihat pertumbuhan ekonomi yang bagus itu di bidang wisata,

Eddy juga memuji kinerja Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang mampu menjadikan Indonesia sebagai kiblat tujuan para wisatawan.

“Kita lihat juga Menteri Pariwisata ini membuat perubahan yang cukup bagus, sehingga wisdom dan wisatawan internasional ini lagi meningkat datang ke Indonesia,” ungkap Eddy.

Kepedulian PSMTI di sektor pariwisata yang berbasis kebudayaan dan pendidikan ini,  terlihat dari nota kerjasama atau MoU yang akan ditandatangani PSMTI dengan Nahdlatul Ulama (NU) pada perayaan HUT PSMTI ke-19 di Hotel Harris Vertu, Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Kamis, 7 Desember 2017. Dalam kerjasama ini PSMTI dan NU sepakat untuk mengaji dan mengembangkan kebudayaan yang berbeda ini.

Wakil Ketua Umum PSMTI Gunadi Sindhuwinata mengatakan bahwa MoU ini, mendapat perhatian besar dari Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siroj, sehingga melalui lembaga pengkajian kebudayaan yang dimiliki NU, organisasi Islam terbesar di Indonesia siap berkerjasama dengan PSMTI.

“Cerita mengenai pembentukan MoU kali dasarnya adalah karena pembentukan kebudayaan Tionghoa di Indonesia. Ini merupakan suatu lembaga di bawah Universitas NU yang pusatnya di Jakarta ada dua tempat yang menjadi pusat pengkajian ini, Jakarta dan Cirebon,” kata Gunadi di kesempatan yang sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *