Museum Ullen Sentalu
Museum Ullen Sentalu, terletak di daerah Pakem, Kaliurang, Kabupaten Sleman, adalah museum yang menampilkan budaya dan kehidupan para bangsawan Dinasti Mataram (Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman) beserta koleksi bermacam-macam batik (baik gaya Yogyakarta maupun Surakarta). Museum ini juga menampilkan tokoh raja-raja beserta permaisurinya dengan berbagai macam pakaian yang dikenakan sehari-harinya.
Di Museum Ullen Sentalu, dapat diketahui bagaimana para leluhur Jawa membuat batik yang memiliki arti dan makna yang mendalam di dalam setiap coraknya. Ada juga berbagai sejarah mengenai keadaan budaya Jawa kuno dengan segala aturannya. Keadaan museum yang dibangun dengan baik, mampu membuat pengunjung seperti terserap ke masa Jawa kuno yang mengagumkan. Di Kaliurang, DIY, terdapat sebuah museum yang tersohor keindahannya. Museum Ullen Sentalu akan memperkaya pengetahuan Anda tentang seni dan budaya Jawa yang luhur. Museum dan koleksinya akan memikat Anda laksana magis. Terletak Jalan Boyong, kawasan wisata Kaliurang, sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta, Museum Ullen Sentalu menyajikan pengetahuan tentang seni dan budaya Jawa dengan cara yang berbeda.
Ruang Selamat Datang dipenuhi unsur kayu dan batu yang kental, dilindungi oleh pepohonan yang sejuk dan asri. Di sini terdapat tulisan tentang latar belakang pendirian Ullen Sentalu, serta arca Dewi Sri yang dipercaya sebagai dewi kesuburan. Anda cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 25.000, sudah termasuk jasa pemandu yang sigap menyuplai beragam informasi. Hal ini dibutuhkan, mengingat ruangan demi ruangan yang ada di dalam sini terhubung oleh gang terbuka yang berliku. Jika Anda masuk sendirian, kemungkinan besar akan tersesat. Begitu masuk, Anda akan merasakan nuansa yang jauh berbeda dari ruangan pertama. Jalannya berupa gang sempit, hanya cukup dua orang, yang (mungkin) berbentuk labirin dan banyak cabang. Pemandu akan mengantar Anda ke ruangan pertama, yaitu Ruang Seni dan Gamelan. Di ruangan luas ini terdapat seperangkat gamelan yang merupakan hadiah dari Kesultanan Yogyakarta.
Dari sini, sebuah lorong akan menghubungkan Anda dengan lorong lainnya yaitu Guwa Sela Giri. Ini adalah sebuah ruang pamer yang dibangun di bawah tanah berupa lorong panjang. Material batu yang mendominasi lorong ini langsung diambil dari Gunung Merapi. Dengan pencahayaan yang temaram, lorong ini memancarkan nuansa gothik yang kental. Kesannya sungguh magis.Di sisi kanan-kirinya, berjejer lukisan dan foto para tokoh dari 4 keraton Kerajaan Mataram. Masing-masing lukisan dan foto punya cerita sendiri, salah satunya adalah lukisan 3 dimensi.
Keluar dari Guwa Sela Giri, Anda akan berjalan lagi di gang luar ruangan menuju ke Ruang Syair. Di sini terdapat kumpulan syair yang ditulis untuk Tineke, putri Sunan Surakarta yaitu Pakubuwono XI. Pada waktu itu, Tineke sedang mengalami jatuh cinta pada seorang pangeran dari kerajaan lain. Syair-syair itu ditulis dari tahun 1939-1947 itu ditulis oleh para kerabat dan teman-teman Tineke untuk menggambarkan kecintaan putri itu terhadap sang pangeran. Ruangan selanjutnya adalah Royal Room Ratu Mas. Ruangan ini khusus dipersembahkan untuk Ratu Mas, permaisuri Sunan Pakubuwono X. Terdapat lukisan Ratu Mas, foto-foto bersama Sunan dan putrinya, serta berbagai pernak-pernik kelengkapan beliau seperti kain batik dan aksesori.
Setelah itu, Anda akan dibawa mengarungi kebudayaan batik di Ruang Batik Vorstendlanden dan Ruang Batik Pesisiran. Di ruangan yang pertama, terdapat koleksi batik dari era Sultan Hamengkubuwono VII hingga Sultan Hamengkubuwono VIII. Di ruang batik yang kedua, terdapat koleksi kebaya yang dikenakan kaum peranakan mulai tahun 1870-an. Perjalanan berkeliling museum belum selesai. Anda akan dibawa menuju Ruang Putri Dambaan, sebuah ruangan yang khusus dibuat untuk putri tunggal Mangkunegara VII yaitu Siti Nurul Kusumawardhani. Sesuai namanya, beliau memang adalah putri dambaan banyak pria. Kecantikannya tersohor lintas kerajaan. Di ruangan ini terdapat dokumentasi foto semasa dirinya kecil, hingga sekarang berusia 91 tahun dan tinggal di Bandung, Jawa Barat.
Sebelum masuk ke ruangan terakhir, Anda akan melewati Koridor Retja Landa. Ini adalah museum luar ruangan yang memamerkan arca dewa-dewi Hindu dan Buddha dari abad ke-8 masehi. Sasana Sekar Bawana adalah ruangan terakhir. Di sini terdapat beberapa lukisan raja-raja Mataram. Anda bisa beristirahat dan mencerna segala informasi yang diberikan pemandu dari awal. Sementara itu, pemandu akan menyuguhkan sebuah minuman spesial yaitu Ratu Mas. Minuman dengan resep rahasia dari 7 bahan alami ini dipercaya bisa memberi kesehatan dan awet muda. Sebelum mencapai pintu keluar, terdapat areal taman yang sangat indah. Di titik inilah mungkin Anda akan paham betapa cantik dan elegannya Ullen Sentalu. Taman itu ditata dengan sangat indah, sangat rindang, persis seperti taman-taman di Eropa sana.
Kolam dengan bunga teratai juga mempercantik lanskapnya. Selain museum, Ullen Sentalu juga memiliki Beukenhof Restaurant. Restoran ala Eropa ini menempati sebuah bangunan kolonial serta dikelilingi pepohonan rindang. Toko suvenir Muse juga hadir dalam konsep bangunan minimalis modern, namun tetap natural. Museum Ullen Sentalu menumbuhkan kecintaan terhadap budaya dalam negeri, khususnya Jawa, dengan cara yang tak terelakkan. Historis, luhur, sekaligus cantik dan elegan. Ini adalah museum yang wajib Anda kunjungi ketika sedang berada di tanah Jawa. (arf)