NFA dan Badan Gizi Nasional Gelar Rapat Kerja Sinergikan Program Pangan dan Gizi
Badan Pangan Nasional (NFA) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar rapat kerja di kantor pusat NFA, Selasa (7/1/2025). Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara kedua lembaga dalam meningkatkan gizi masyarakat Indonesia, melalui berbagai program yang mendukung keberagaman konsumsi pangan dan keamanan pangan.
Rapat ini juga menjadi langkah penting dalam menyinergikan program-program unggulan antara NFA dan BGN, yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan gizi masyarakat. Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA, Rinna Syawal, menjelaskan bahwa NFA memiliki beberapa program prioritas yang mendukung ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat, antara lain Pengembangan Usaha Pangan Lokal (PUPL), Skor Pola Pangan Harapan (PPH), program edukasi B2SA Goes to School, dan Rumah Pangan B2SA.
“Indonesia kaya akan sumber pangan lokal, dan kami ingin memastikan bahwa konsumsi pangan masyarakat tidak hanya sekadar untuk kenyang, tetapi juga sehat. Kami berharap kerja sama ini dapat mempercepat terwujudnya generasi emas Indonesia pada 2045 melalui pemanfaatan potensi sumber daya pangan lokal,” ungkap Rinna.
Dalam rapat ini, perhatian juga diberikan pada aspek keamanan pangan. Direktur Pengawasan Penerapan Standar Mutu Pangan NFA, Brigjen Pol. Hermawan, menegaskan pentingnya memastikan bahwa bahan pangan segar yang akan dikonsumsi oleh masyarakat bebas dari bahan berbahaya. “Kami menggunakan Rapid Test Kit untuk melakukan pengecekan keamanan pangan dan menerbitkan Sertifikat Penerapan Penanganan yang Baik bagi Pangan Segar Asal Tumbuhan (SPPB-PSAT) untuk menjaga kualitas pangan,” jelas Hermawan.
Sementara itu, Direktur Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Khairul Hidayati, menyoroti pentingnya program Makan Bergizi Gratis yang menjadi prioritas nasional sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo. “Kerja sama ini sangat strategis, khususnya melalui program B2SA Goes to School dan Rumah Pangan B2SA, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pola makan yang bergizi seimbang,” jelas Khairul.
Tengku Syahdana, Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat BGN, juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) di BGN dengan SPPB-PSAT dari NFA. “Keamanan pangan sangat penting untuk mencegah risiko keracunan makanan, dan kolaborasi ini akan memastikan kualitas pangan yang lebih baik bagi masyarakat,” tambahnya.
Sekretaris Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola sekaligus Plt. Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi, Ermia Sofiyessi, juga memberikan apresiasi terhadap kerja sama ini. “Data dan program yang dimiliki oleh NFA sangat mendukung langkah-langkah kolaborasi kami. Ke depan, kolaborasi ini akan semakin memperkuat upaya kami dalam mencapai masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas,” ujarnya.
Ermia menambahkan bahwa BGN akan mempelajari lebih lanjut program-program yang telah disampaikan dan melakukan diskusi lebih dalam untuk merumuskan tindak lanjut dari kolaborasi ini. “Kami akan terus mengkaji bersama untuk langkah-langkah yang lebih konkret ke depannya,” jelasnya.
Rapat ini turut dihadiri oleh Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA, Yusra Egayanti, Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III BGN, Enny Indarti, serta Deputi Bidang Promosi dan Kerjasama BGN, Imam Bachtiar Farianto.