Nilai Barang ‘KW’ Capai Lebih dari Rp 6.000 Triliun

0

Saat orang tak mampu membeli barang bermerek yang harganya melambung, maka barang tiruan alias ‘KW’ adalah pilihan selanjutnya. Harus diakui, semakin lama bisnis barang ‘KW’ semakin menjamur. Alasannya itu tadi, pasar barang tersebut terus berkembang. Karena tidak semua orang bisa membeli barang branded.

Barang-barang asli tapi palsu atau tiruan yang sekarang biasa disebut barang ‘KW’ nilainya mencapai Rp 6.000 triliun lebih di dunia. Menurut lembaga Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang melakukan penelitian terkait nilai peredaran barang tiruan ini, nilai industri barang ‘KW’ dunia sudah mencapai US$ 461 miliar atau sekitar Rp 6.039 triliun.

Perdagangan barang-barang tiruan ini mengalami peningkatan yang sangat pesat sekali, sebagai perbandingan berdasarkan pada data untuk tahun 2013 lalu, perdagangan barang ‘KW’ dunia memiliki porsi 2,5% dari total nilai perdagangan dunia. Jumlah ini ternyata naik dari 2008 yang porsinya 1,9%. Akhirnya terhitunglah bahwa nilai perdagangan barang ‘KW’ ini sudah sama dengan ukuran perekonomian negara Austria.

Ada beberapa merek-merek yang paling banyak dipalsukan antara lain Rolex, Nike, Ray Ban dan Louis Vuitton. Sementara untuk jenis barang yang paling banyak dipalsukan adalah alas kaki, pakaian, aksesoris dari kulit dan gadget.

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), menempatkan China sebagai negara pembuat dan penjual barang palsu terbesar di dunia. Impor barang palsu di Uni Eropa memiliki porsi 5% dari total impor di kawasan ini.

Meskipun membeli dompet palsu atau film bajakan sepertinya tidak menimbulkan efek buruk apapun, namun laporan ini memperingatkan bahwa ada ancaman ekonomi yang signifikan dari sisi inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Yang pada akhirnya merugikan pasar kreatif yang akan mengalami stagnansi atau justru pelemahan karena hasil karya mereka yang semakin tidak bernilai layak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *