Operasi Lilin 2021 Mulai Digelar, Libatkan 177 Ribu Personel Gabungan
Polri mulai menggelar Operasi Lilin 2021 untuk mengamankan libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Mulai digelarnya Operasi Lilin ini ditandai dengan Apel Gelar Pasukan yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
Di Jakarta, apel gelar pasukan dilangsungkan di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, pada Kamis (23/12/2021). Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Jaya 2021 dipimpin langsung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan dihadiri Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji serta Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi.
Operasi Lilin tahun ini melibatkan 177.212 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari 103.000 Polri, 19.000 TNI, dan 55.000 personel dari instansi terkait mulai Satpol PP, Dishub, Damkar, Linmas dan instansi lainnya dengan fokus memberi keamanan terutama di 54.959 objek di seluruh Indonesia.
Dalam amanah Kapolri yang dibacakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Operasi Lilin kali ini ada beberapa hal yang menjadi perhatian bersama. Pertama adalah terkait situasi pandemi di Jakarta yang relatif terkendali. Meskipun demikian Gubernur Anies menegaskan agar semua tetap waspada dan mentaati protokol kesehatan guna mencegah lonjakan kasus.
“Pertama, mengenai pandemi Covid-19, alhamdulillah sejauh ini relatif terkendali. Tetapi kita harus waspada karena beberapa hari belakangan kita saksikan ada beberapa kenaikan kasus, kita harus antisipasi,” ungkapnya.
Maka dari itu penegakan aturan terkait protokol kesehatan harus dilaksanakan sedisiplin mungkin. Salah satunya adalah mengoptimalkan aplikasi Peduli Lindungi dalam berbagai kegiatan untuk mendeteksi masyarakat yang belum divaksin maupun yang dalam kondisi terpapar Covid-19.
“Terkait kedisiplinan untuk mentaati prokes, kita sama-sama sadar pengalaman dari perjalanan pandemi selama hampir 2 tahun. Kedisiplinan adalah kunci. Karena itu kami menghimbau seluruh masyarakat, baik yang menyelenggarakan kegiatan maupun mengunjungi kegiatan, mulai dari kegiatan kuliner, wisata, ibadah, pastikan ada fasilitas scanning Peduli Lindungi,” papar Gubernur Anies.“
Selain itu, kepada masyarakat, kembali kami imbau untuk ambil tanggung jawab. Bila mendatangi tempat yang tak ada aplikasi PeduliLindungi, maka tempat itu beresiko. Lebih baik jangan masuk dan laporkan bila ada penyelenggara yang tak memakai aplikasi PeduliLindungi agar kita bisa peringatkan dan (berikan) sanksi,” lanjutnya.
Selain pandemi, tantangan berikutnya adalah cuaca ekstrem yang diakibatkan La Nina, di mana akan kerap terjadi hujan ekstrem dalam waktu yang singkat yang berpotensi menimbulkan genangan. Ini perlu antisipasi semua elemen pemangku kepentingan, agar tantangan tersebut dapat diatasi dengan baik.
“Terkait antisipasi musim hujan dan La Nina, sejauh ini kondisinya baik. Semoga bulan Januari dan Februari curah hujannya tidak ekstrim sehingga kita bisa melewati ini dengan baik. Dan apabila ada kemungkinan yang tidak kita inginkan terjadi, kami akan siap dan berkolaborasi dengan seluruh pihak,” tandasnya.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi mengimbau masyarakat tak terbawa euforia saat perayaan Nataru. Sebab, situasi pandemi COVID-19 sejauh ini sudah terkendali dengan baik.
“Rencanakan betul perjalanan anda, pastikan dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Jangan ikuti emosi, kita sudah mencapai keberhasilan sejauh ini, dan tidak diisi kemudian euforia yang sekian hari,” ujar Firman usai Apel Gelar Pasukan.
Firman mengatakan, euforia tersebut bisa berdampak buruk semisal terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Dia pun meminta awak media terus mengedukasi masyarakat ihwal bekerja sama di masa pandemi.
“Oleh karena itu saya berharap besar rekan-rekan media melalui kekuatan penanya, melalui kekuatan tayangan-tayangan yang dibuat, kembali mengimbau masyarakat, terus mengimbau masyarakat, mari kita menjadi bagian dari seluruh tim di republik ini,” ucapnya.