Pantai Moli Sahatu, keindahan di alam Wakatobi
Bila ke Wakatobi, Sulawesi Tenggara, jangan lupa datang ke Pantai Moli Sahatu. Pantai ini punya keunikan berupa mata air tawar, padahal ada di pinggir laut yang asin. Uniknya tidak hanya satu, tapi ada ratusan mata air. Pantai Mata Air Seratus itulah nama lain dari Pantai Moli Sahatu yang terletak di Desa Patuno, Kecamatan Wangi-wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Lokasi tersebut, terhubung dengan jalan darat yang memerlukan waktu tempuh sekitar 60 menit. Perjalanan bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dari pusat Kota Wangi-wangi. Lokasi pantai ini juga berdampingan dengan Pantai Patuno. Selain keindahan pantainya yang berpasir putih dan air laut yang biru jernih, Pantai Moli Sahatu punya keunikan alam, yaitu munculnya ratusan mata air tawar yang keluar dari sela-sela batuan dan pasirnya.
Masyarakat setempat yakin, kalau air yang mengalir dari sela-sela batu dan pasir tersebut bila diminum atau diusap ke wajah, berkhasiat bisa membuat awet muda. Itulah sebabnya, pemandu yang mendampingi wisatawan ketika mengunjungi lokasi tersebut, menyarankan untuk mengusapkan air ke wajah. Pastinya, ketika air yang keluar diusapkan, bening dan dinginnya membuat wajah terasa segar dan nyaman. Selain melihat mata air tawar, di lokasi tersebut kita juga dapat melakukan aktivitas lainnya, seperti berenang, diving, dan snorkeling. Namun, kawasan Pantai Moli Sahatu tersebut belum tertata dengan maksimal oleh Pemerintah Kabupaten Wakatobi, sebagai destinasi alam yang punya daya tarik untuk wisatawan.
Hal itu terlihat, tidak adanya fasilitas seperti toilet, gazebo, sarana parkir, tempat penyewaan peralatan selam dan snorkeling, serta fasilitas lainnya. Pantai Moli’i Sahatu merupakan salah satu pantai yang indah di Kabupaten Wakatobi. Disebut Molii Sahatu, berasal dari kata Molii dalam bahasa daerah setempat berarti mata air, sedang Sahatu berarti seratus. Pantai ini mempunyai keunikan, yakni terdapat ± seratus mata air yang muncul dari dasar laut, meskipun keluar dari dasar laut, namun airnya, tetap terasa tawar.
Pantai ini juga memiliki hamparan pasir putih, yang bersih. Selain itu, terdapat beberapa tumbuhan seperti tanaman kelapa (Scaevola.sp). Pantai Moli’i Sahatu terletak di Desa Patuno Kecamatan Wangi-Wangi, dengan jarak tempuh ± 10 Km dari pusat kota. Untuk menuju ke Pantai ini dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Sungguh kesempatan yang luar biasa, bisa berkunjung ke destinasi yang sering disebut surganya para diver. Setelah menempuh perjalanan hampir setengah hari dengan dua kali naik pesawat, akhirnya sampai juga saya di pulau yang terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Hari itu kedatangan saya disambut olah langit biru yg cerah dan terpaan angin laut yang segar. Beberapa hari di Wakatobi, saya diajak berkeliling menikmati alam Wakatobi yang masih asri. Benar-benar surga dunia, desa yang bersih, penduduk yang ramah nan sederhana, sungguh perpaduan yang sempurna.
Kabupaten yang sebagian besar wilayahnya berstatus Taman Nasional itu, sebanyak 97 persen terdiri dari laut. Nama Wakatobi sendiri merupakan akronim beberapa pulau disekitarnya, yaitu Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Panorama Alam yang disaksikan di atas laut belumlah seberapa. Itu baru sebagian kecil dari keindahan Wakatobi. Keindahan bagaikan surga sesungguhnya ada di dalam laut, yang menyandang julukan Segitiga Karang Dunia (The Coral Triangle). Tidak heran Jika wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang mencintai alam bawah laut, menjadikan Wakatobi sebagai destinasi wisata unggulan objek penyelaman mereka. (arf)