750x500-upacara-di-atas-laut-cara-pegiat-wisata-rayakan-hut-ri-ke-72-170817i

Dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Indoensia yang ke 72, puluhan pegiat wisata Kota Semarang mengadakan upacara bendera di atas genangan air.

Upacara diselenggarakan di perairan Taman Mangrove yang berada di depan anjungan Kota Semarang, Puri Maerakaca PRPP. Para peserta upacara mengenakan baju khas pejuang kemerdekaan lengkap dengan senjata, sementara petugas pengibar bendera menaiki perahu untuk mencapai tiang bendera yang berada di tengah perairan.

“Sensasinya adalah, upacara bendera di Laut Jawa, tapi Laut Jawa-nya mini karena ini bagian dari Taman Mini Jawa Tengah,” sebut Direktur PRPP, Titah Listyorini seusai menjadi pembina upacara tersebut, Kamis (17/8).

Ia menyebutkan, penyelenggaraan upacara bendera di atas laut adalah salah satu upaya mengisi kemerdekaan sekaligus dengan mempromosikan potensi pariwisata.

“Semuanya wajib mengisi kemerdekaan dengan tugas kita masing-masing, dengan cara apa dengan sungguh-sungguh fokus mengerjakan sesuatu dan bertanggung jawab, saya kira semuanya punya kewajiban itu sebagai sarga negara Indonesia,” tuturnya.

“Bagi kami ini cukup mempromosikan Grand Maerakaca ini kepada semuanya bahwa di Jawa Tengah ada Taman Mini Jawa Tengah,” tambah dia.

Saat ini, ia mengakui perkembangan potensi pariwisata di Jawa Tengah khususnya di Kota Semarang melaju cukup pesat. Hal tersebut di antaranya dipengaruhi kesejahteraan masyarakat yang meningkat serta banyaknya bermunculan lokasi wisata baru.

“Sekarang ini sangat-sangat bagus, bergairah karena pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang semakin menambah sesuatu yang baru, ada bus yang berkeliling di antara tempat wisata, itu sangat membantu masyarakat mengakses tempat wisata. Dan eventnya juga cukup lengkap, saya kira baguslah semakin kesini semakin bertambah dan menjadi destinasi wisata,” jelasnya.

Menurutnya, perkembangan sektor pariwisata tidak lepas dari campur tangan pemerintah karena berkaitan langsung dengan infrastruktur, khususnya akses menuju tempat wisata.

“Tentu kalau pariwisata tidak bisa lepas dari infrastruktur, dari kebijakan pemerintah, tapi kalau masyarakat banyak yang mengunjungi pemerintah pasti akan membantu,” tambahnya. (Sumber Merdeka.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *