Pelabuhan Benoa Segera Dirombak, Jadi Opsi Akses Wisman dari Jalur Laut
Konsep baru Pelabuhan Benoa, Bali menjadi dermaga besar bertaraf internasional bakal terjadi. Port yang mampu menampung cruise ship berukuran besar sekaligus tempat sandar ratusan yacht. Hal ini setelah ditetapkannya Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan saat mengunjungi KRI Banjarmasin 592 yang sedang merapat di Pelabuhan Benoa, Kamis (24/8) lalu.
Luhut mengatakan, dengan RIP tersebut maka proyek pembangunan Marina di Pelabuhan Benoa yang terlantar selama 17 tahun akan segera dimulai. Ground breaking pembangunan terminal cruise ship dan pengerukan alur akan siap dilaksanakan pada 11 September 2017 mendatang.
“Kami perbaiki landscape-nya sehingga Marina ini diharapkan akan bisa menampung banyak kapal pesiar bahkan bisa menjadi hub,” kata Luhut.
Ia memaparkan, RIP Benoa akan memfokuskan pada optimalisasi fasilitas penunjang kegiatan kapal pesiar. Yakni meliputi pengerukan laut sedalam 12 meter dan pelebaran hingga 200 meter disekitar dermaga.
“Serta pembangunan dermaga kapal pesiar,” kata Luhut.
Dermaganya nanti, ujar Luhut, diharapkan dapat menjadi tempat parkir lebih dari 100 yacht. Serta akan ditunjang dengan pembangunan fasilitas lain yang akan dapat memenuhi kebutuhan wisatawan. Mulai dari seperti resort dan fasilitas perbelanjaan.
“Sehingga dapat mengakomodasi wisatawan yang ingin tinggal sejenak di pulau tersebut sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke berbagai destinasi lainnya seperti Pulau Komodo, Lombok atau Labuan Bajo,” kata Luhut.
Fasilitas baru tersebut, lanjut Luhut, diharapkan selesai pada akhir 2018 sehingga kapal pesiar dengan kapasitas 5.000 pax dapat masuk Bali. Ia pun berharap proses pembangunan dapat selesai sebelum pelaksanaan pertemuan IMF-World Bank di Bali pada Oktober 2018.
“Diharapkan kunjungan wisatawan dari jalur laut terus meningkat,” kata dia.