DSC02432

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membeberkan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan atau sedang dibangun. PSN yang menjadi perhatian Kemenhub yakni akan dibangunnya 8 bandara baru.  Pembangunan 8 bandara baru ini ditargetkan rampung pada tahun 2019 sesuai dengan Peraturan Presiden No. 58/2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional—tuntas pada 2019.

Delapan bandara itu adalah Bandara Kertajati Majalengka, Kulonprogo Yogyakarta, Sebatik Kalimantan Utara, Sultan Babullah Ternate, Syamsuddin Noor Banjarmasin, Tjilik Riwut Palangkaraya, Radin Inten II Lampung, dan Ahmad Yani Semarang.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, mengatakan pembangunan dan pengembangan 8 bandara strategis ini memiliki potensi perekonomian yang cukup tinggi, sejalan dengan poin ketujuh Program Nawa  Cita Presiden Joko Widodo.

“Oleh karena itu, kami pacu terus pembangunan bandara-bandara yang termasuk PSN ini, di mana sebenarnya sebagian besar bandara-bandara tersebut sudah beroperasi,” kata Agus  di Kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis, 8 September 2017.

Agus menjelaskan 8 bandara strategis nasional tersebut, ada 4 bandara yang tengah direvitalisasi, 3 proyek pembangunan bandara baru, dan 1 bandara tengah dalam proses pengembangan. Untuk 3 bandara baru yang akan dibangun yakni Bandara Kertajati, Kulonprogo dan Sebatik.

“Kedelapan bandara status hingga saat ini masih ada yang direvitalisasi dan dibangun sebagai bandara baru, serta pengembangan infrastruktur,” ujar Agus

Untuk pembangunan Bandara Kertajati, Kemenhub akan menggandengn PT Bandara udara Internasional Jawa Barat (BIJB). Kemenhub dan BIJB akan berbagi tugas untuk pengerhaan Bandara Kertajati. Tugas yang dijalankan Kemenhub yakni bertanggungjawab atas pengerjaan sisi udara, sedangkan BIJB melaksanakan pembangunan sisi darat.

“Progres pengerjaan sisi darat secara keseluruhan baru mencapai 55,21% yang terdiri dari infrastruktur sekitar 89,69%, terminal bandara 38,79%, dan bangunan penunjang 83,7%,” tutur Agus.

Jika tidak ada hambatan,  Bandara Kertajati akan mulai beroperasi pada tahun 2018 mendatang. Keberadaan Bandara ini mendatangkan banyak manfaat untuk aktivitas perekonomian seperti memperkuat arus barang di Jawa Barat karena bakal disinergikan dengan Pelabuhan Patimban di Subang.

Agus melanjutkan untuk Bandara Kulon Progo, pembangunannya sudah dikerjakan sejak Agustus 2017. Rencananya, bandara yang menelan biaya hingga Rp10 triliun itu akan beroperasi pada 2019. Bandara ini akan dikelola langsung oleh PT Angkasa Pura I.

“Ini juga sedang dalam review rencana induk untuk mengakomodasi kajian tsunami, gempa, dan local climate dan tata letak fasilitas. Mobilisasi alat dan pekerjaan awal sudah dikerjakan pada Agustus 2017,” ungkap Agus.

Bukan bandara komersial saja yang diperhatikan pemerintah, namun bandara untuk menunjang tugas kemiliteran juga akan dibuat. Bandara itu adalah Bandara Sebatik.Nanti, kehadiran bandara itu akan memudahkan pengawasan terhadap daerah perbatasan dengan Malaysia.

Rencananya, Bandara Sebatik akan memiliki landas pacu sepanjang 1.600×30 meter. Dengan panjang landas pacu tersebut, Bandara Sebatik mampu didarati pesawat angkut sejenis C295 TNI AU atau C212 TNI AL.

“Sebatik akan dikembangkan sebagai airstrip militer karena face to face dengan negara asing, sehingga rawan adanya investasi asing yang masuk ke situ. Oleh karena itu, kami bangun bandara untuk kepentingan air force,” katanya.

Pembangunan 8 bandara ini mendapat apresiasi dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC). Direktur AIAC Arista Atmadjati menilai pembangunan bandara saat ini diperlukan melihat banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa penerbangan.

“Saya pikir memang sudah saatnya perlu ada percepatan pengembangan bandara. Apalagi dengan tren pertumbuhan penumpang udara kita yang tumbuh hingga dua digit dalam 5 tahun terakhir ini,” tuturnya.

Arista meyakini keberadaan bandara yang memadai akan menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, kehadiran bandara, terutama di daerah perbatasan juga akan memudahkan pengawasan keamanan negara.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *