Pemprov DKI Jakarta Perkuat Gerakan Eliminasi TBC, Wagub Rano Resmikan Layanan TBC RO RSUD Pasar Rebo dan Tinjau Kampung Siaga TBC

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mempercepat langkah dalam upaya eliminasi Tuberkulosis (TBC) melalui pendekatan berbasis komunitas dan layanan kesehatan terpadu. Salah satu langkah konkret tersebut ditunjukkan melalui kunjungan lapangan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, ke Kampung Siaga TBC RW 5, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, sekaligus peresmian layanan TBC Resisten Obat (TBC RO) di RSUD Pasar Rebo, Kamis (23/10/2025).
Didampingi Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, serta jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur, Wagub Rano meninjau aktivitas kader kesehatan, relawan PKK, serta keluarga pasien yang tergabung dalam gerakan Kampung Siaga TBC. Kampung tersebut menjadi percontohan penanganan TBC dengan melibatkan warga dalam penemuan kasus, pendampingan pengobatan, hingga edukasi publik.
Dalam dialog bersama warga dan para kader, Rano Karno menekankan bahwa penyakit TBC bukanlah aib dan dapat disembuhkan sepenuhnya jika pasien konsisten menjalani pengobatan.
“Banyak penyintas TBC yang sempat dijauhi bahkan kehilangan pekerjaan karena stigma. Padahal, jika mau berobat dengan tekun, TBC bisa sembuh total. Mereka hanya butuh dukungan dan semangat dari lingkungan sekitar,” ujar Rano.
Ia juga mengapresiasi semangat gotong royong warga Kampung Siaga TBC yang dinilai menjadi contoh nyata partisipasi masyarakat dalam penanggulangan penyakit menular.
“Warga di sini sudah saling bantu, peduli, dan bekerja sama. Ini model yang harus direplikasi di seluruh wilayah Jakarta. Dengan pendekatan komunitas seperti ini, eliminasi TBC bisa dicapai lebih cepat,” tambahnya.

Dalam lima tahun terakhir, Pemprov DKI Jakarta berhasil membentuk 563 Kampung Siaga TBC dari total 1.060 kampung yang ditargetkan berdiri hingga 2026. Program ini merupakan bagian dari roadmap menuju Jakarta Bebas TBC 2030, dengan visi memperkuat sistem deteksi dini, pengobatan tuntas, serta menghapus stigma di masyarakat.
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, penemuan kasus TBC meningkat signifikan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022 ditemukan 45.861 kasus, naik menjadi 60.420 kasus di 2023. Sementara hingga Oktober 2025, tercatat 45.568 kasus telah terdeteksi.
Usai meninjau Kampung Siaga TBC, Rano Karno melanjutkan agenda dengan meresmikan layanan TBC Resisten Obat (TBC RO) di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur. Layanan ini menjadi terobosan penting karena menyediakan layanan TBC satu pintu — mulai dari pemeriksaan, pengobatan, hingga pendampingan pasien — secara gratis dan terpadu.
“Saya ingin memastikan layanan TBC di Jakarta ini benar-benar lengkap, mudah dijangkau, dan tidak berbelit. Di sini semua tersedia: pemeriksaan, pengobatan rawat jalan maupun rawat inap, hingga pendampingan pasien, dan semuanya gratis,” tegasnya.
Menurut Rano, program eliminasi TBC merupakan prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto, dan DKI Jakarta menjadi salah satu dari delapan provinsi yang dipercaya untuk memimpin percepatan penanganannya.
“Penanganan TBC bukan hanya soal obat, tapi juga pemenuhan nutrisi dan dukungan sosial bagi pasien. Kami berkomitmen memastikan layanan TBC terpadu tersedia bagi semua warga,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menuturkan bahwa Pemprov DKI terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kader kesehatan, organisasi masyarakat, dan dunia usaha, dalam rangka memperluas jangkauan deteksi dini dan pengobatan.
“Kami mengembangkan strategi Active Case Finding atau pencarian kasus aktif, skrining berbasis masyarakat, serta penggunaan teknologi seperti aplikasi JakScan untuk mempercepat deteksi dini TBC,” terang Ani.
Ia menambahkan, dukungan masyarakat menjadi faktor kunci dalam mempercepat proses eliminasi TBC, terutama melalui kampanye kesadaran dan pendampingan pasien agar tidak putus pengobatan.
Di akhir kegiatan, Wagub Rano mengajak seluruh warga Jakarta untuk bersama-sama mewujudkan kota bebas TBC.
“Jakarta kuat kalau warganya sehat. Satu suara, satu aksi: Jakarta lawan TBC! Mari mulai dari kampung kita masing-masing untuk wujudkan Jakarta bebas TBC 2030,” pungkasnya.

