Perkuat Komitmen Kurangi Sampah Plastik, Mercure Ancol Luncurkan Drinking Water System Berbasis Reverse Osmosis

Mercure Convention Center, Ancol – Jakarta terus menunjukan komitmennya untuk melestarikan alam. Komitmen itu, ditunjukan hotel bintang empat group Accor ini, dengan meluncurkan terobosan terbarunya yakni Drinking Water System, yang peluncurannya dilakukan tepat pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2022.
Selain bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, peluncuran ini juga menjadi rangkaian Hari Ulang Tahun ke- 17 Mercure Convention Center, Ancol – Jakarta. Acara peluncuran dihadiri antara lain, Country Ambassador Sustainable Program of Accor Indonesia Sunardi Song, General Manager Mercure Convention Center, Ancol-Jakarta Sebastien Marty, Manager Bumi Journey Faiz Karim, CEO/Founder PT P.I.P.A Didier Perez dan Nicholas Perez dari PT P.I.P.A serta puluhan awak media.
Drinking Water System dengan nama Free 2 Flow ini merupakan pengolahan air tanpa botol plastic dengan menggunakan teknologi Reverse Osmosis terbaru dari Swedia yang diberi nama Blue Water Reverse Osmosis.

Hal ini dijalankan Mercure Convention Center, Ancol-Jakarta sebagai bentuk dukungannya terhadap kampanye grup Accor yaitu No More Single Use Plastic atau menghapus penggunaan air minum dalam kemasan plastik. Seperti diketahui, Accor menargetkan dapat menghapus penggunaan plastik sekali pakai di seluruh hotel jaringannya pada Desember 2022
Dalam pembuatan alat ini, Mercure Convention Center, Ancol-Jakarta menggandeng PT P.I.P.A (Pran Indo Permata Abadi) yang memiliki keahlian di bidang tersebut. Alat tersebut diperkirakan dapat menghapuskan lebih dari 500,000 sampah botol plastic sekali pakai per tahun di Mercure Convention Center, Ancol – Jakarta.
Alat ini memiliki kapasitas produksi hingga 6000 liter air minum per hari dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan total kamar 438 dan 15 ruang meeting yang efektif, Mercure Convention Center, Ancol – Jakarta membutuhkan setidaknya 4000 liter air minum per hari.

General Manager Mercure Convention Center, Ancol-Jakarta Sebastien Marty mengatakan air yang didatangkan merupakan air dari PDAM yang dialirkan ke pipa. Setelah itu, air akan melewati beberapa tahap sterilisasi sehingga menghasilkan air yang steril dan siap minum. Air minum tersebut telah diuji dengan standar internasional
“Safety-nya bagaimana, hygiene-nya bagaimana kami bisa kami percaya diri, karena kami melakukan regular lab testing dan itu kami mengambil standar parameter kelas dunia, lebih dari Dinkes lah kasarnya seperti itu, Jadi kita tidak main-main dari sisi dan hygiene, karena menyangkut Kesehatan manusia,” kata Sebastian.
Sebastian berharap bentuk nyata yang dihasilkan Mercure Convention Center, Ancol-Jakarta dalam pengurangan sampah plastik ini, dapat diikuti industri perhotelan lain yang ada di Indonesia.

“Kami ingin mengajak seluruh stakeholder, seluruh rekan-rekan dari industri pehotelan mengikuti gerakan mengurangi sampah plastic. Kalau bukan sekarang kapan lagi. Ada perubahan habit yang harus kita lakukan,” ujar Sebastian.
Sementara itu, CEO/Founder PT P.I.P.A Didier Perez menyampaikan terima kasih kepada Mercure Convention Center, Ancol-Jakarta dan Accor Group yang Kembali mempercayakan perusahaan untuk berkolaborasi dalam membuat inovasi yang dapat membantu menjaga kesehatan manusia ini.
“Kami sekali lagi bangga sekali dan terima kasih banyak Accor, terima kasih banyak tim Mercure. Sekarang mereka bukan partner saja tapi seperti kakak adik, saya kakaknya dan Mercure adik saya,” kata pria berkebangsaan Perancis yang fase berbahasa Indonesia ini.

Didier menyebut Indonesia merupakan negara yang indah yang wajib dikunjungi namun sayang untuk kebutuhan air bersih yang dapat diminum, Indonesia masih mengalami kendala. Karena itu, Didier melalui perusahaannya yang sudah puluhan tahun menjadi konsultan air, siap membantu Indonesia untuk mengoptimalkan produksi air bersih, pasalnya air bersih merupakan bagian dari konsep pariwisata berkelanjutan.
“Saya pernah diundang Bupati Kaimana di Papua, saat diundang alat yang ada di Mercure ini sudah jadi. Saat saya di Kaimana, saya diberi minum botol plastic yang pembuatannya di Bogor yang jaraknya distribusinya 4000 kilometer. Lalu saya udang pak Bupati ke sini, saya tunjukan alat di Mercure dan Bupati mencicipi airnya, dia bilang emang bisa Pak Didier, saya jawab bisa selagi ada partner yang kuat dan memiliki pemahaman tentang Pariwisata berkelanjutan,: ujar Didier