Pertamina Berupaya Cegah Penurunan Produksi Blok Rokan

Pertamina berupaya menghindari penurunan produksi di Blok Rokan selama masa transisi. Serah terima blok migas di wilayah sumatera ini akan resmi di pindah tangankan dari PT Chevron Pasifik Indonesia kepada Pertamina pada Agustus 2021 Mendatang, proses serah terima ini diperkirakan akan memakan waktu hingga lebih dari 1 tahun sehingga beresiko menurunkan kapasitas produksi di migas.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, Pertamina telah belajar banyak dari pengelolaan blok mahakam yang hingga saat ini masih mengalami penurunan kapasitas produksi sejak dikelola pertamina sejak 2018 lalu.
Menurut Nicke, Pertamina akan berupaya untuk terlibat lebih awal dalam mengelola blok Rokan agar kapasitas produksi tetap terjaga.
“kita menemukan mekanisme yang tepat untuk pengelolaan masa transisi supaya case di mahakam tidak terjadi, jadi bisa kita tahan produksi nasional bisa lebih stabil” Ungkap Nicke
Nicke menambahkan, ada beberapa perusahaan yang menyampaikan keinginannya sudah kita lakukan internal tetapi untuk proses external belum kita mulai. Jadi kita sudah menetapkan tahapan-tahapan mana yang akan menjadi prioritas 1 dan prioritas 2,3,4 kita bagi menjadi 4 prioritas yang kita akan kita mulai di tahun depan.
Pertamina mencatat pengelolaan blok Rokan memperlukan penanganan yang serius karena produksi minyak di kawasan ini berasal dari lapangan yang berusia di atas 50 Tahun, dengan fasilitas produksi yang cukup tua.
Pertamina memperkirakan kebutuhan RIG pengeboran wilayah kerja ini bekisar antara 3 sampai 10 RIG dengan kebutuhan RIF 20 hingga 40 buah kebutuhan ini akan di penuhi oleh internal Pertamina atau partner kerja Pertamina yang dianggap yang bisa memberikan harga yang kompetitif.