Pesona Jajanan Nusantara: Menyatukan Kuliner Tradisional dan Inovasi Masa Kini

0
IMG_9757

Podomoro University melalui Program Studi (Prodi) Hotel Business Program (HBP) kembali menggelar event kuliner tahunan yang diselenggarakan di kampus Podomoro University, Central Park Mall Jakarta, pada Rabu, 8 Januari 2025

Tahun ini merupakan event yang kedelapan kali, dengan tajuk Pesona Jajanan Nusantara yang mengusung   tema “Sejuta Rasa Sejuta Cerita”. Tema tersebut  menggambarkan betapa kaya dan beragamnya jajanan tradisional yang dimiliki oleh Indonesia.

Event ini memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk merasakan berbagai macam makanan ringan khas dari berbagai daerah yang ada di Nusantara. Ada 15 booth yang menyajikan aneka jajanan tradisional, mulai dari jajanan pasar yang legendaris hingga kreasi modern yang dipadukan dengan sentuhan inovasi.

Tidak hanya memperkenalkan jajanan tradisional, Pesona Jajanan Nusantara juga menampilkan beberapa hidangan penutup kreatif yang dipersembahkan oleh mahasiswa Program Studi Hotel Business. Mereka menunjukkan kemampuan inovatif mereka dalam mengolah berbagai bahan lokal menjadi hidangan penutup yang menarik dan menggugah selera.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, Pesona Jajanan Nusantara juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik, seperti demo masak yang diselenggarakan oleh beberapa chef profesional ternama. Dalam sesi demo masak ini, pengunjung dapat belajar langsung dari para ahli kuliner bagaimana cara mengolah bahan-bahan lokal menjadi hidangan yang bernilai tinggi.

Selain itu, ada juga talkshow mengenai sejarah dan perkembangan jajanan pasar di Indonesia, yang mengungkapkan kisah menarik di balik setiap jenis jajanan, serta tantangan yang dihadapi dalam melestarikan kuliner tradisional di era modern.

Ketua Program Studi Bisnis Perhotelan Podomoro University, Herry Windawaty SST.Par., M.Par., mengapresiasi mahasiswa jurusan studi HBP yang menginisiasi dan mengemas event ini, termasuk tema yang diangkat.

Menurut Herry, Indonesia memiliki beragam makanan lokal tradisional yang kaya akan cita rasa dan filosofi. Namun, dengan adanya modernisasi dan percampuran budaya kuliner Barat dan Indonesia, banyak makanan lokal yang mulai terlupakan, bahkan terpinggirkan.

“Kami mengangkat tema Pesona Jajanan Nusantara tahun ini karena kami ingin mengingatkan kembali masyarakat, terutama generasi Z, akan pentingnya melestarikan jajanan tradisional. Makanan lokal tradisional yang kaya akan nilai budaya ini sangat penting untuk dikenalkan dan diingatkan kembali, agar tidak lekang oleh waktu,” ungkap Herry.

Hal senada juga disampaikan Dr. Santi Palupi Arianti, M.M., selaku Penanggung Jawab dan Dosen Pembina Pesona Jajanan Nusantara. Santi mengatakan Pesona Jajanan Nusantara bukan hanya sekadar event kuliner, tetapi juga menjadi bagian dari proses pembelajaran yang penting. Semua rangkaian acara ini didokumentasikan dengan baik sehingga mahasiswa dapat melihat kembali apa yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini memotivasi mereka untuk menggali lebih dalam mengenai kuliner Indonesia, sekaligus mengasah kreativitas mereka, termasuk dalam berbisnis.

“Event ini bisa memberikan inspirasi bagi anak-anak muda untuk berbisnis, dengan cara membuat inovasi jajanan tradisional yang lebih modern dan dapat dinikmati di berbagai tempat, seperti mall. Ini membuka peluang baru bagi pengusaha muda untuk menggali potensi kuliner Indonesia dan memperkenalkan rasa asli Nusantara kepada lebih banyak orang,” kata Santi.

Sementara itu, Ketua Acara Pesona Jajanan Nusantara, Novania Ersanty, memberikan pandangannya mengenai pentingnya melestarikan jajanan tradisional Indonesia, terutama di kalangan generasi milenial. Novania menegaskan bahwa generasi milenial memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan mengenalkan kekayaan kuliner Nusantara yang semakin terpinggirkan oleh arus modernisasi.

“Sebagai generasi milenial, kita harus banget melestarikan jajanan Nusantara, khususnya jajanan tradisional. Sebagai generasi muda yang tumbuh di dunia modern ini, kita sudah mulai melupakan banyak hal yang sifatnya tradisional. Kita sudah sangat terpengaruh oleh perkembangan zaman dan budaya luar,” ujar Novania.

Event ini mendapat apresiasi dari perwakilan daerah yang ikut menyajikan sejumlah makanan andalannya,  di antaranya dari Kab Belitung. Kepala UPT PLUT KUMKM Kab Belitung Fita Elyana S Akun berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan berkembang, serta memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Belitung.

“Harapan saya tentunya, selaku pemerintah Kabupaten Belitung, kegiatan ini akan terus berlangsung. Mudah-mudahan nanti akan ada yang ke-9, ke-10, dan seterusnya dengan tema-tema yang beragam seperti ini. Kegiatan seperti Pesona Jajanan Nusantara sangat penting dan memiliki dampak positif, terutama dalam hal memperkenalkan kuliner tradisional dan mendukung perkembangan UMKM,” ujar Fita Elyana.

Harapan yang sama juga dilontarkan Siti Solikah, Founder Tahu Bakso Talas. Dalam acara kuliner n ini, Siti membawa produk unggulannya, Tahu Bakso Talas yang menjadi oleh-oleh khas Bogor dan diharapkan dapat menjaring pasar yang lebih luas.

“Untuk event hari ini, ini baru pertama kali kami ikut, dan kami membawa produk kami sendiri, Tahu Bakso Talas. Harapannya, setelah mengikuti event ini, kami bisa menjaring pasar yang lebih luas,” ujar Siti Solikah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *