Polri Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Radikalisme, Gandeng Berbagai Pihak untuk Jaga NKRI

0
5146ab14-eab7-423d-aed1-1022d3b7-768x512

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman radikalisme yang berkembang di masyarakat, baik yang terlihat secara terbuka maupun yang bergerak dengan cara terselubung. Dalam menghadapi tantangan tersebut, Polri tidak hanya mengandalkan pengawasan internal, tetapi juga menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga dan organisasi terkait untuk memperkuat kesadaran nasional dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, menegaskan pentingnya kewaspadaan yang terus-menerus terhadap ancaman radikalisme, yang meskipun sering kali tidak langsung terlihat di permukaan, tetap perlu diwaspadai dengan serius. Ia menyampaikan, bahwa meskipun aksi-aksi radikal tidak selalu muncul secara kasat mata, namun kewaspadaan tetap harus tinggi.

“Kepolisian dengan lembaga terkait lainnya mewaspadai adanya tindakan-tindakan radikalisme yang ada di masyarakat,” Kata Irjen Sandi di Gedung Rupatama Mabes Polri, kamis (13/2/2025).

a mengungkapkan bahwa Polri terus memantau gerakan-gerakan radikal yang berpotensi mengganggu kedamaian dan keharmonisan masyarakat Indonesia. Penegasan ini menunjukkan bahwa meskipun saat ini ancaman tersebut tidak terlihat jelas, Polri tetap berkomitmen untuk memastikan Indonesia tetap aman dari paham-paham yang dapat merusak persatuan.

Sandi juga menambahkan bahwa meskipun gerakan radikal terkadang tidak mudah terlihat di ruang publik, pengawasan dan tindakan pencegahan terus dilakukan agar segala bentuk ancaman dapat terdeteksi lebih awal.

“Masih ada ataupun tidak ada itu menjadi warning bagi kita semua,” ujar Sandi, mengingatkan bahwa potensi radikalisasi dapat muncul kapan saja, baik secara terang-terangan maupun secara tersembunyi.

Sandi menjelaskan bahwa Polri tidak bekerja sendiri dalam mengatasi ancaman radikalisme. Pihak kepolisian terus bekerja sama dengan berbagai lembaga keagamaan dan organisasi kemasyarakatan untuk meningkatkan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga NKRI. Ia menekankan bahwa keberagaman Indonesia merupakan kekuatan yang harus dijaga dengan baik, dan tugas tersebut tidak bisa hanya dibebankan pada satu pihak saja.

“Polri menggandeng semua pihak terkait lainnya, baik lembaga keagamaan maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya, untuk mewaspadai bersama bahwa NKRI adalah harga mati,” tegasnya.

Dengan dukungan berbagai pihak, Polri berharap dapat memperkuat pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga persatuan dan toleransi antarumat beragama.

Sandi juga menegaskan bahwa menjaga moderasi beragama adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. “Keberagaman masih kita jaga bersama-sama. Polri tidak bisa sendiri, kita bersama-sama menjaga toleransi dan kebersamaan umat di Indonesia,” katanya,

Ia menekankan bahwa upaya untuk mencegah radikalisasi bukan hanya tugas aparat keamanan, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai bagian dari strategi pencegahan, Polri memastikan akan terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas yang mencurigakan dan yang berpotensi mengarah pada radikalisasi. Polri juga mengintensifkan upaya untuk mengidentifikasi penyebaran paham radikal yang dilakukan baik melalui media sosial maupun secara langsung di masyarakat.

Sandi menegaskan pentingnya tidak lengah dalam menghadapi ancaman ini, dengan menyebutkan bahwa radikalisme seperti “api dalam sekam”. “Radikalisme ini seperti api dalam sekam, terlihat kecil tapi bisa menyebar dengan cepat jika tidak diawasi,” ujarnya.

Polri berkomitmen untuk terus menjaga dan memperkuat ketahanan nasional melalui berbagai upaya pencegahan yang menyeluruh. Ini termasuk melibatkan masyarakat dalam peran serta aktif untuk bersama-sama mengawasi dan melaporkan kegiatan atau ideologi yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *