Presiden Joko Widodo (Jokowi)  meresmikan  Museum Keris Nusantara yang terletak di Kawasan Budaya Sriwedari , Jalan Bhayangkara, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 9 Agustus 2017.  Dalam peresmian Museum ini, jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo FX Rudiyatmo, dan juga Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Dalam sambutannya Jokowi menyinggung soal perhatian masyarakat, khususnya generasi milenial terhadap keberadaan keris. Jokowi mengatakan generasi milenial dewasa ini, lebih dekat dengan smart phone dibandingkan kedekatannya dengan produk-produk budaya. Jokowi mengakui hal ini tidak lepas dari perkembangan zaman yang begitu cepat.

“Ketika dunia berubah dengan sangat cepatnya, dengan munculnya generasi milenial generasi Y, anak-anak muda kita sekarang lebih senang pegang smartphone, lebih senang memegang gawai, lebih senang memegang gadget dibandingkan megang keris,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi keris memiliki nilai-nilai folosofi yang dapat dijadikan inspirasi dalam setiap kehidupan manusia, apalagi keris sudah ditetapkan sebagai warisan budaya non benda oleh UNESCO pada tahun 2005 lalu.  Jokowi pun membenarkan jika masyarakat tidak boleh mundur dalam kemajuan teknologi,  meski demikian masyarakat juga tidak boleh melupakan produk budaya sendiri yang seharusnya  dilestarikan dan bangga menjadi bagian dari produk tersebut sebagai jatidiri budaya Indonesia

“Walaupun masyarakat berupaya mengejar kemajuan, tapi tetap tidak boleh tercabut dari tradisi bangsa. Tidak boleh meninggalkan nilai-nilai adiluhung kita dan adiluhung bangsa. Untuk itu sudah seharusnya dan sudah sepantasnya kita terus menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa termasuk keris,” ucap Jokowi.

Dengan kehadiran museum ini Jokowi berharap dapat dijadikan momentum agar masyarakat dapat mencintai lagi warisan budaya, paling tidak dapat selalu mengunjungi museum ini. Selain itu,  Jokowi juga  berharap agar museum ini bisa menjelaskan sejarah keris di Indonesia.

“Saya berharap kita bersama-sama akan bisa melihat perjalanan sejarah keris, tombak, pedang dan yang lain-lain yang merupakan bagian dari warisan seni budaya bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Jokowi berpesan rakyat Indonesia harus ingat bahwa museum dan sejarah adalah jendela dalam menatap masa lalu. Untuk melangkah optimis menyongsong masa depan.

“Saya harap Museum Keris Nusantara ini bisa menjadi wujud penghargaan kita terhadap seni budaya sekaligus sumber inspirasi nilai-nilai budaya Jawa, nilai-nilai budaya Nusantara. Karena setiap suku pasti memiliki senjata tradisional seperti suku Dayak yang memiliki mandau, kemudian Aceh memiliki rencong, lalu Sunda dikenal dengan kujang, dan Sulawesi Selatan memiliki badik,” papar Jokowi.

Dalam sambutannya ini, Jokowi  mengaku akan menyerahkan koleksi kerisnya kepada museum  keris nusantara ini. “Saya sendiri memiliki banyak koleksi keris, tapi nanti yang saya berikan di museum ini, salah satunya yang diberikan oleh Perdana Menteri Belanda. Nanti akan saya bawa pas ke Solo,” sambung Jokowi.

Ada 409 koleksi keris yang dipamerkan dalam museum ini, lengkap dengan penjelasan tentang sejarah keris di Indonesia dan jenis keris dari zaman ke zaman. Sebelum museum  diresmikan, terlebih dahulu dilakukan prosesi peresmian diawali dengan gelaran kirab dari rumah dinas Wali Kota Surakarta Loji Gandrung menuju Museum Keris. Peserta kirab, yakni dari Kelompok Sadar Wisata Pemkot Surakarta, Pasukan Jaga Tirta dan beberapa kurator keris.

Sekitar 70 pasukan mengirab sebuah keris yang dianggap masterpiece. Tiba di museum, keris tersebut diserahkan kepada Wali Kota FX Hadi Rudyatmo untuk diletakkan di dalam museum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *