Presiden Prabowo Subianto Masuk Daftar Pemimpin Dunia yang Akan Berpengaruh di 2025
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, berhasil masuk dalam daftar 10 pemimpin dunia yang diprediksi akan berpengaruh pada tahun 2025, menurut laporan terbaru yang dirilis oleh media Singapura, Straits Times. Dalam laporan yang bertajuk “Meet the 10 World Leaders to Watch in 2025”, Straits Times mengidentifikasi sejumlah tokoh penting yang diharapkan memainkan peran kunci dalam dinamika global mendatang. Selain Prabowo, nama-nama besar lainnya seperti Donald Trump, Xi Jinping, dan Vladimir Putin juga disebut dalam daftar tersebut.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun penting bagi pemimpin-pemimpin ini dalam menentukan arah kebijakan luar negeri dan perkembangan geopolitik dunia. Untuk Prabowo, media Singapura tersebut menyebutkan peran Indonesia yang semakin menonjol di kancah internasional, di bawah kepemimpinan presiden baru ini, yang mereka juluki sebagai “presiden kebijakan luar negeri pertama Indonesia”.
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah serangkaian lawatan luar negeri yang dilakukan Prabowo kurang dari sebulan setelah dilantik pada November 2024. Dalam perjalanan internasionalnya, Prabowo mengunjungi sejumlah negara besar, termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Brasil, Peru, dan Inggris, yang menunjukkan betapa seriusnya Indonesia dalam memperluas pengaruh diplomatik dan ekonomi.
Menguatkan Diplomasi Ekonomi Indonesia
Prabowo tidak hanya menunjukkan tekadnya untuk memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional, tetapi juga menekankan pentingnya ekonomi dalam setiap pertemuan bilateral. Di Tiongkok, misalnya, Prabowo melakukan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, serta ketua parlemen Tiongkok, guna membahas penguatan kerja sama ekonomi dan pertahanan. Langkah ini mencerminkan fokus Indonesia dalam meningkatkan hubungan ekonomi dengan negara besar.
Setelah kunjungannya ke Tiongkok, Prabowo juga terbang ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden, kemudian menghadiri sejumlah konferensi penting, termasuk APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil. Tidak hanya itu, dalam perjalanan terakhirnya ke Inggris, Prabowo bertemu dengan Raja Charles III dan Perdana Menteri Keir Starmer, yang semakin menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain penting dalam diplomasi global.
Visi Ekonomi dan Diplomasi Multilateral Indonesia
Dalam pandangan Straits Times, Prabowo memiliki visi yang jelas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan target 8 persen per tahun. Pencapaian ini, menurut analisis media tersebut, akan sangat bergantung pada kemampuan Prabowo untuk menarik investasi asing dan memperkuat Indonesia sebagai tujuan utama investasi global.
Selain itu, Straits Times juga menyoroti langkah Indonesia yang semakin aktif dalam kelompok multilateral, terutama dalam forum ekonomi BRICS. Pada KTT BRICS di Rusia pada Oktober 2024, Indonesia menyampaikan ketertarikannya untuk bergabung dengan kelompok tersebut, yang terdiri dari Rusia, China, Brasil, India, dan Afrika Selatan. Langkah ini menunjukkan perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri Indonesia, di bawah kepemimpinan Prabowo, yang dengan berani berusaha menentang posisi pemerintah sebelumnya.
Namun, sikap Indonesia yang lebih proaktif di panggung internasional ini membawa tantangan tersendiri, terutama terkait dengan rivalitas antara China dan Amerika Serikat di kawasan Asia Pasifik. Straits Times mengingatkan bahwa Prabowo perlu mengelola dengan hati-hati kebijakan luar negeri Indonesia untuk menyeimbangkan kepentingan strategis negara, sambil tetap menjaga hubungan baik dengan kedua negara besar tersebut.
Tantangan Prabowo di Kancah Global dan Internal
Sebagai pemimpin yang baru, Prabowo akan terus menghadapi tantangan dalam mengelola kebijakan luar negeri yang lebih tegas dan ambisius. Meskipun ada pujian atas sikap Indonesia yang lebih aktif di arena internasional, langkah-langkah tersebut tidak terlepas dari kritik domestik yang perlu dikelola dengan bijak. Menurut Straits Times, aktivisme global yang ditunjukkan oleh Prabowo mencerminkan satu kenyataan penting: Pemimpin perlu dukungan kuat di dalam negeri untuk bisa bertahan dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.