Program BINA Diskon 2024: Belanja Akhir Tahun dengan Diskon Besar di 396 Pusat Perbelanjaan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia bersama dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) meluncurkan sebuah inisiatif baru yang bertujuan untuk meningkatkan potensi daerah serta mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya pada kuartal ke-4 tahun 2024. Program tersebut, diberi nama “Belanja di Indonesia Aja (BINA) Diskon 2024”, dijadwalkan akan berlangsung serentak pada 20 hingga 29 Desember 2024, dengan berbagai kegiatan yang dipusatkan di mal-mal besar di seluruh Indonesia.
Program ini bertujuan untuk memberikan stimulus bagi sektor ritel dan ekonomi lokal, dengan melibatkan 396 pusat perbelanjaan yang tersebar di 24 provinsi. Lebih dari 380 perusahaan, 80.000 gerai, serta 800 merek ternama akan turut berpartisipasi dalam acara ini, memberikan penawaran spesial bagi konsumen yang ingin berbelanja di akhir tahun.
Sebagai bagian dari peluncuran program ini, Opening Ceremony BINA Diskon 2024 akan digelar pada 20 Desember 2024 di Sarinah, Jakarta. Acara pembukaan tersebut akan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang rencananya akan meresmikan dimulainya program ini. Selain itu, program BINA Diskon 2024 juga akan diwarnai dengan berbagai acara menarik yang digelar di berbagai lokasi, termasuk gelaran Pasar Malam BINA yang akan dilaksanakan di Jakarta.
Sebagai bagian dari rangkaian acara BINA Diskon 2024, Pasar Malam BINA akan berlangsung di area yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pasar Malam ini akan digelar pada 20 hingga 22 Desember 2024 dan menawarkan berbagai atraksi menarik bagi pengunjung. Selain stan kuliner dan food truck yang menyajikan berbagai hidangan khas, acara ini juga akan menghadirkan beragam produk lokal dari UMKM, mulai dari barang-barang kerajinan tangan, fesyen muslim, hingga oleh-oleh khas Jakarta. Pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan seni dan penampilan kreatif yang akan memperkaya suasana malam hari di Jakarta.
Bina Diskon 2024 turut didukung oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian BUMN, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta dukungan dari POLRI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Bank Himbari.
Selain itu, APPBI sebagai mitra strategis program ini juga memberikan dukungannya, demikian juga dengan APRINDO.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri memberikan apresiasi atas digelar BINA Diskon 2024 ini. Menurutnya program BINA Diskon di berbagai pusat perbelanjaan berpotensi besar untuk meningkatkan daya beli masyarakat, mendukung produk lokal dan UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah berharap program ini bisa melibatkan lebih banyak UMKM dan mempromosikan produk lokal unggulan yang mendukung program Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Lebih lanjut, Wamendag Roro menuturkan, saat ini merupakan momen yang tepat bagi merek lokal untuk bangkit dan bersaing dengan merek internasional. Melalui BINA Diskon, merek lokal diharapkan dapat lebih dikenal di dalam dan luar negeri, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing dan menggerakkan industri domestik.
“Kementerian Perdagangan juga berharap Hippindo dapat membantu meningkatkan eksposur dan pemasaran produk lokal, terutama melalui rantai pasokan global yang dimiliki oleh anggota Hippindo. Hal ini guna memperkenalkan produk Indonesia ke pasar internasional yang lebih luas,”ungkap Wamendag Roro dalam dalam konferensi pers “Belanja di Indonesia Aja (BINA) Diskon 2024”yang digelar di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (16/12/2024).
Plh Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) sekaligus Ketua Pelaksana BINA Diskon, Fetty Kwartati, mengungkapkan tujuan utama dari BINA Diskon adalah untuk mendukung sektor ritel serta UMKM, dengan melibatkan semua elemen pusat belanja.
“Program ini memang dibuat untuk mendukung sektor ritel, UMKM, dan semua pusat belanja. Dengan begitu, semua bisa berbelanja di Indonesia Aja. Program ini bukan hanya untuk produk dalam negeri, tetapi juga mencakup brand global yang ikut berpartisipasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fetty menyatakan bahwa program BINA Diskon 2024 memanfaatkan momentum akhir tahun untuk memberikan stimulus positif bagi perekonomian Indonesia. Ia berharap, acara ini tidak hanya memberikan manfaat pada tahun 2024, tetapi juga bisa menjadi program ikonik yang akan digelar setiap tahun.
“Ini adalah program yang akan diulang setiap tahun, menjadi salah satu momen penting yang dapat mendongkrak ekonomi, terutama bagi sektor ritel dan UMKM,” tambah Fetty.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, mengungkapkan bahwa daya beli masyarakat kelas menengah bawah di Pulau Jawa saat ini lebih tertekan dibandingkan dengan daerah luar Jawa. Oleh karena itu, APPBI berfokus untuk mendorong implementasi Program BINA Diskon terutama di wilayah Jawa, dengan penyesuaian program di seluruh pusat perbelanjaan Indonesia untuk memberikan dampak yang lebih luas bagi perekonomian.
“Daya beli masyarakat kelas menengah bawah di Jawa lebih tertekan dibandingkan luar Jawa. APPBI fokus mendorong Program BINA Diskon di Jawa dan menyesuaikan program di seluruh pusat belanja Indonesia untuk dampak yang luas,” ujar Alphonzus.
Menurutnya, langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa program BINA Diskon dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap pemulihan ekonomi di berbagai daerah.
Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo, mengungkapkan bahwa Pemprov DKI telah menyepakati penyelenggaraan Night Market di area Sarinah hingga Dukuh Atas dan Taman Lapangan Banteng sebagai bagian dari Program BINA Diskon. Program ini melibatkan kolaborasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Perindustrian untuk kurasi rutin produk.
“Pemprov DKI mendukung penuh BINA Diskon dan pameran UMKM, berharap produk binaan dikenal lokal dan mampu bersaing di pasar nasional serta internasional sebagai wujud pemberdayaan usaha kecil,“ tambahnya