PSMTI Siap Berperan Aktif dalam Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

0

.Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan nasional. Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta, menegaskan bahwa anggota paguyuban yang tersebar di berbagai daerah siap berperan aktif dalam mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Wilianto mengungkapkan bahwa banyak anggota PSMTI yang terlibat di sektor pertanian, dan mereka siap untuk ikut serta dalam mewujudkan ketahanan pangan. Menurutnya, salah satu kunci utama untuk memperkuat ketahanan pangan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bergerak di sektor ini. Tantangan yang dihadapi saat ini adalah minimnya minat dari generasi milenial dan Z untuk terjun ke dunia pertanian, padahal sektor ini memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya tergarap.

“Anggota kami yang ada di daerah-daerah banyak yang bergerak di sektor pertanian. Kami tentunya siap dengan program mewujudkan ketahanan pangan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka ke depan,” ungkap Wilianto beberapa waktu lalu.


Dari segi teknologi dan luas lahan, Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan negara-negara tetangga. Namun, ketertarikan generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian masih rendah. Oleh karena itu, PSMTI merasa perlu memberikan dorongan dan motivasi kepada generasi penerus agar menyadari pentingnya peran sektor pertanian dalam menghadapi isu perubahan iklim dan krisis pangan global.

Wilianto juga menekankan pentingnya isu ketahanan pangan dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan ketahanan pangan yang kokoh, generasi mendatang akan tumbuh menjadi individu yang sehat dan kuat, sehingga target tersebut dapat tercapai.

Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-20 PSMTI, yang juga bertepatan dengan peringatan HUT ke-26 paguyuban dan penyelenggaraan ASEAN Chinese Clans Association (ACCA) ke-11, PSMTI berencana mengundang Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman serta perwakilan dari Prabowo-Gibran untuk berbagi pandangan mengenai program ketahanan pangan ke depan. PSMTI berharap acara ini dapat menjadi wadah untuk bertukar pendapat dan merumuskan strategi yang efektif guna memastikan keberhasilan program tersebut.

Undangan untuk Mentan, diantar langsung oleh Wilianto didampingi sejumlah pengurus PSMTI pada Kamis, (08/07/2024). Menteri asal Sulawesi Selatan ini menyambut baik undangan dari organisasi Tionghoa terbesar di Indonesia ini.

Seperti di ketahui,  data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ketahanan pangan masih menjadi tantangan besar bagi pemerintahan mendatang. Luas panen padi pada 2023 tercatat sebesar 10,20 juta hektare, mengalami penurunan sebesar 255,79 ribu hektare atau 2,45 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Produksi padi juga diperkirakan turun menjadi 53,63 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), menurun 2,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, di DKI Jakarta, luas panen padi pada 2021 turun drastis dari 934 hektare pada 2020 menjadi 578 hektare, dengan produksi padi yang juga mengalami penurunan dari 4.658 ton menjadi 3.468 ton.

Melihat tantangan-tantangan ini, PSMTI menawarkan solusi dengan mengusulkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian, pengembangan varietas unggul yang tahan terhadap cuaca ekstrem, serta peningkatan kegiatan penyuluhan untuk mengatasi masalah hama dan penyakit tanaman. Paguyuban ini berharap bahwa dengan kontribusi mereka, program ketahanan pangan nasional dapat terwujud dan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *