PT DI Siapkan Tiga Pesawat Untuk Dukung Program Jembatan Udara

Tiga pesawat disiapkan PT Dirgantara Indonesai (DI) untuk membantu mendistriubusikan logistik ke sejumlah area yang tidak dapat dilintasi pesawat berbadan besar. Tiga pesawat itu yakni CN235-220, NC212i dan N219.
Kehadiran tiga pesawat ini merupakan komitmen PT DI untuk mewujudkan konektivitas di seluruh Indonesia melalui program Jembatan Udara. Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro mengatakan pesawat-pesawat ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki pesawat berbadan besar.
“Ketiga pesawat tersebut memiliki keunggulan untuk dapat melewati medan-medan yang berbukit, panjang landasan yang pendek, dan landasan berumput atau berbatu,” kata Elfien Goentoro dalam jumpa pers yang menjadi salah satu agenda kegiatan IBDExpo 2017 di Jakarta, Kamis, 21 September 2017.
Dari ketiga pesawat ini, yang palinng menonjol keunggulannya adalah N219. Pesawat ini dirancang khusus untuk melayani penerbangan di daerah-daerah pegunungan seperti Papua yang memiliki kondisi geografis berbukit-bukit. Dengan kapasitas daya angkut mencapai 2.313 kg, N219 akan dapat diandalkan dalam sistem distribusi logistik melalui jalur udara ke berbagai pelosok Indonesia.
“Pesawat N219 akan turut membantu menggerakkan kegiatan ekonomi dan mobilitas warga di wilayah Papua, kata Elfien Goentoro.
Dia mengatakan kebutuhan penerbangan pesawat jarak pendek di pasar domestik dan internasional hingga 2020 mencapai 800 unit. PT DI menargetkan 200 unit N219 terjual di pasar domestik pada tahap pembuatan pesawat yang dinilai memiliki beberapa keunggulan dibanding pesawat sejenisnya seperti DHC-6 Twin Otter produksi Kanada ini.
Menurut Elfien, pesawat N219 ini nantinya juga akan dikembangkan menjadi pesawat amfibi. Artinya, pesawat ini nantinya dapat mendarat di darat maupun permukaan air.
“Jadi suatu pulau atau tempat wisata tidak perlu bangun bandara, pesawat ini bisa mendarat di air,” ujarnya
Semenyara itu untuk pesawat CN235-220 memiliki beban maksimum yang dapat diangkut hingga mencapai 6.000 kilogram (kg). Pesawat ini dapat digunakan untuk mendistsribusikan logistik dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, menuju kota-kota besar yang ada di Papua seperti Bandara Sentani, Jayapura.
Sedangkan pesawat yang terakhir yakni pesawat NC212I dapat melanjutkan pendistribusian logistik dari bandara Sentani menuju Bandara Rendani, Manokwari. Bandara ini memiliki panjang landasan 2.000 x 45 meter sehingga dapat digunakan untuk lepas landas dan mendarat pesawat NC212I.