Pulau Malenge, Melihat Kesahajaan Suku Bajoe dan Nuansa Alam Hutan Tropis
Pulau Malenge dapat saja menjadi salah satu pulau favorit Anda di antara puluhan pulau yang tercakup dalam kompleks wisata bahari andalan Sulawesi Tengah di Togean. Pulau Malenge sebenarnya meliputi dua bagian pulau, yaitu Pulau Papan yang dihuni suku Bajoe dan Pulau Kadoda yang berupa cottage meliputi 8 kamar. Kedua pulau tersebut dihubungkan jembatan kayu panjang yang memukau sejauh 1.800 m. Pastikan Anda membidikan kamera ke arahnya untuk menangkap moment saat anak-anak sekolah berjalan melintasinya secara berkelompok. Objek unik ini juga sangat sempurna apabila Anda foto dari atas bukit di Pulau Papan.
Selain memiliki gugusan pantai yang indah dan pemandangan alam yang memesona, Pulau Malenge terbilang unik dengan kondisi alamnya yang masih diliputi hutan tropis nan rimbun. Kehidupan masyarakat suku Bajoe dengan kederhanaan dan keterikatan mereka dengan laut adalah hal menarik untuk diamati. Pulau Malenge merupakan satu dari 6 pulau terbesar yang terletak di sebelah utara kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean. Secara administratif, pulau seluas sekira 12,21 km2 ini masuk dalam wilayah Kecamatan Walea, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah. Sudah menjadi suatu yang umum, bahwa untuk mengarungi kawasan kepulauan alat transportasi terbaiknya adalah tentu saja kapal atau speedboat. Begitu pula apabila Anda hendak mencapai Pulau Malenge dan mengitari kawasan wisata bahari lainnya yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean. Anda dapat menyewa kapal tersebut; semakin banyak orang akan semakin murah mengingat biaya sewa yang bisa dibagi.
Tak jauh dari Pulau Malenge, terdapat sebuah destinasi wisata bernama Pulau Angkaio. Dalam bahasa daerah setempat, nama pulau tersebut berarti “Pulau Kepiting Kenari”. Nama ini rupanya disesuaikan dengan daya tarik utama pulau ini, yaitu mengamati kehidupan kepiting kenari yang merupakan salah satu hewan endemik di Sulawesi Tengah. Pulau Kadidiri disebut-sebut sebagai tujuan wisata utama di kawasan Kepulauan Togean. Keindahan alam pesisir dan bawah lautnya yang bebas polusi dan eksotis menjadikannya berhak menyandang gelar tersebut. Pulau terpencil dan tak berpenghuni ini berjarak sekira 30 menit perjalanan dengan kapal dari Wakai. Terdapat 3 penginapan saja di pulau cantik ini; kebutuhan akan alat snorkeling dan diving dapat disewa di penginapan tersebut.
Sekira 30 menit dari Kadidiri, terdapat sebuah pulau yang juga cantik dan layak disinggahi yaitu Pulau Pangempa. Di pulau ini hanya terdapat sebuah penginapan bernama Fadhila Cottage. Terdapat sebuah desa kecil di pulau ini bernama Desa Katupat. Di garis pantainya terdapat banyak pohon kelapa yang menambah sejuk dan indah suasana. Buahnya dapat pula Anda nikmati sebagai pelepas dahaga.
Bagi Anda yang ingin sekedar rekreasi santai atau berjemur di pantai, di pulau cantik ini juga terhampar gugusan pantai berpasir putih bersih. Sebut saja Pantai Kadoda, Bonavang, Poponoton dan Pantai Batuengkang. Kepiting kenari, salah satu hewan endemik kawasan Togean dapat pula ditemukan di pulau ini. Selain dianugerahi kondisi pantai yang cantik alami, Pulau Malenge juga menawarkan petualangan (trekking) menjelajah hutan tropis nan rimbun—sangat cocok bagi Anda yang berjiwa petualang dan pecinta kehidupan alami hutan tropis. Di rimbun hutan tropis Pulau Malenge, hidup beragam jenis flora dan fauna, beberapa di antaranya adalah endemik pulau ini.
Satu jenis satwa endemik yang paling populer dan dikabarkan nyaris (bahkan sudah) punah adalah Monyet Togean (Macaca togeannus). Tidak hanya itu, di hutan tersebut, hidup pula primata paling kecil di dunia: tangkasi (tarsius). Tangkasi diketahui sebagai hewan endemik yang hanya dapat hidup di beberapa tempat di dunia. Dan oleh karenanya, mengamati hewan ini bergelantungan di pohon-pohon dapat menjadi sebuah kegiatan yang utama sambil menjelajahi (trekking) hutan Pulau Malenge. Pengamatan satwa lainnya, seperti babi rusa, burung rangkong, dan hewan lainnya dapat pula menambah daftar pengalaman Anda. Mintalah bantuan seorang pemandu yang dapat Anda temui di penginapan untuk dapat menjejahi kehidupan liar tropis di Malenge. (arf)