Putussibau : Pintu Pembuka Memulai Petualangan di Jantung Belantara Kalimantan
Putussibau adalah ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu yang berjarak sekira 800 km dari Pontianak, ibu kota provinsi Kalimantan Barat. Kota yang dihuni sekira 23.000 jiwa ini merupakan kota terbesar di Kapuas Hulu dan menjadi pintu masuk menuju dua destinasi ekowisata utama di jantung Borneo, yaitu Taman Nasional Danau Sentarum dan Taman Nasional Betung Kerihun. Putussibau berada di hulu Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia dan kedua terpanjang di dunia setelah Sungai Amazon. Panjang Sungai Kapuas sendiri sekira 1.143 kilometer. Putussibau dapat dikatakan sebagai kota dengan 56 persen dari luas wilayah Kabupaten Kapuas Hulu berupa kawasan konservasi berbentuk taman nasional dan hutan lindung. Nama Putussibau didapat dari nama sungai, yaitu Sibau. Sungai Sibau ini mengalir ke (berpotongan dengan) Sungai Kapuas. Seolah-olah Sungai Sibau memutus Sungai Kapuas. Oleh karena itu, daerah yang berada dekat dengan Sibau memutus Kapuas sehingga diberi nama Putussibau.
Sebagai gerbang menelusuri taman nasional, sungai, dan rumah-rumah adat di Kalimantan, Putussibau jelas memiliki peran penting dalam menunjang industri wisata andalan Kalimantan Barat. Di kota ini Anda dapat menemukan penginapan dan berbagai fasilitas dan akomodasi lainnya. Lokasinya yang trategis tentu menjadi nilai tambah sebagai kota penunjang wisata. Perlu diketahui kadang tiket yang telah dibeli dan jadwal penerbangan dapat saja berubah namun pihak maskapai akan mengembalikan uangnya. Hal umum yang mengakibatkan tidak jadi terbang adalah perawatan pesawat berkala. Menyewa kendaraan dapat menjadi alternatif apabila pesawat tidak menjadi pilihan atau pesawat tidak beroperasi. Perjalanan melalui darat ini akan memakan waktu sekira 13 jam. Jalanan di beberapa daerah mengalami kerusakan yang akan memaksa Anda perlu bersabar tetapi pemandangan hutan dan pinggir Sungai Kapuas akan menjadi hiburan dan pengalaman tersendiri.
Selain berada tak jauh dari Taman Nasional Danau Sentarum atau Taman Nasional Betung Kerihun, Putussibau menyimpan pesona lain sebagai sebuah kota yang berada di dekat sungai terpanjang di Indonesia. Bagi masyarakat Putussibau, keberadaan sungai ibaratnya adalah pusat kehidupan mereka. Sebagian masyarakat, terutama suku dayak tinggal di rumah-rumah panjang yang dihuni puluhan keluarga sekaligus dan berdiri di dekat sungai. Sungai menjadi tempat mencari nafkah (makanan) dan sumber air bagi kehidupan sehari-hari. Selain itu, sungai juga berfungsi sebagai jalur transportasi yang akan mengantar mereka untuk terhubung ke dunia luar.
Setibanya di Putussibau, susurilah bantaran Sungai Kapuas dan Sungai Embaloh di bagian hulu. Tidak hanya keasrian alam nan hijau yang dapat Anda nikmati tetapi juga Anda dapat secara langsung mengenal kehidupan masyarakat suku Dayak. Di tepi Sungai Kapuas, berdiri Rumah Betang Sungai Kapuas (rumah panjang) yang merupakan pemukiman suku Dayak. Disebut sebagai rumah panjang karena memang bangunan ini panjangnya dapat mencapai ratusan meter, terdiri dari banyak bilik atau kamar. Terbuat dari kayu ulin yang terkenal kokoh dan berkualitas tinggi, rumah panjang dihuni sekaligus oleh puluhan keluarga. Tak heran apabila sebuah rumah panjang dapat memiliki lebih dari 50 bilik untuk menampung semua anggota keluarga.
Apabila datang pada waktu-waktu tertentu, Anda mungkin berkesempatan menyaksikan upacara adat, yaitu Gawai Dayak. Upacara ini adalah bentuk ungkapan rasa syukur kepada Jubata (Tuhan) atas panen yang melimpah, sekaligus memohon agar panen berikutnya diberi kelimpahan. Prosesi pelaksanaan upacara ini menarik diikuti sebab melibatkan banyak anggota masyarakat dan meliputi sejumlah ritual adat yang unik. Anda dapat menginap di rumah betang selama beberapa hari untuk memenuhi kebutuhan akan penginapan. Pengalaman menginap di rumah tersebut dapat juga menjadi pengalaman yang tak boleh dilewatkan demi merasakan cara hidup tradisional suku Dayak yang menarik untuk dicoba.
Makanan akan disediakan oleh tuan rumah dan tentu akan menajadi pengalaman kuliner tersendiri. Apabila Anda ingin menyusuri sungai-sungai yang dekat dengan Putussibau, Anda dapat menyewa tur susur sungai menggunakan perahu atau kapal motor. Tur perahu dapat mengantarkan Anda untuk susur Sungai Kapuas, Teluk Aur, bahkan menuju Danau Sentarum dan Danau Empangau. Sepanjang jalur sungai, Anda akan dapat meyaksikan kehidupan desa-desa tepi sungai, rumah-rumah betang yang antik, melihat para nelayan yang beraktifitas, bahkan melihat kekayaan flora dan fauna yang melingkupi sekitar bantaran sungai. (arf)