Rafting sambil menikmati keindahan alam sungai Nimanga
Sungai Nimanga terletak di Desa Timbukar, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Jarak dari Kota Manado sekitar 30 kilometer. Sungai ini sering dipakai oleh banyak penggemar olahraga arung jeram baik dari dalam maupun luar negeri. Tim arung jeram Sulawesi Utara juga kerap berlatih di Sungai ini karena Sungai Nimanga memiliki grade (tingkat jeram) tiga hingga lima. Pada musim penghujan, tingkat jeram bisa naik menjadi lima sampai enam.
Ada banyak jeram yang akan dilewati di sungai Nimanga, beberapa yang terkenal adalah Golden Gate yang merupakan jeram besar pertama yang akan ditemui, jeram ini di tandai dengan tebing tinggi dihadapan kita. Selain itu ada jeram yang sangat menantang bernama Jeram Good Bye, jeram ini mencapai tinggi empat meter dengan tingkat kesulitan yang tinggi, dan memang benar demikian karena Saya sendiri hanyut di jeram ini karena perahu yang kami gunakan terbalik sehingga menyeret seluruh peserta sejauh 20 – 30 meter hingga mencapai flat water untuk dapat kembali naik ke atas perahu karet.
Bagi atlet profesional sungai ini memiliki grade III-V, berdasarkan sumber sungai dalam bahasa arung jeram ada 6 tingkatan dari I yang paling mudah hingga VI yang paling sulit. grade III adalah sungai yang sudah memiliki rintangan yang cukup untuk memerlukan tenaga, tidak hanya asal mendayung agar perahu jalan namun perlu ‘manuver’ untuk melalui jeram yang ada. Sedangkan grade V sudah cukup sulit memang jeramnya cukup tinggi atau panjang arusnya deras dan cukup berbahaya.
Namun di Sungai Nimanga ini cukup aman bagi para amatir atau bahkan hanya yang ingin iseng-iseng mencoba arung jeram untuk pertama kali, asalkan menggunakan peralatan yang lengkap dan menggunakan pemandu atau jasa. Supaya dapat menjadi tim pengawas/penyelamat kita sekaligus mengarahkan kita dasar-dasar rafting yang perlu kita lakukan saat berada di sungai.
Bebatuan di kanan dan kiri sungai ditambah rimbunnya pepohonan hijau menghiasi sepanjang perjalanan menyusuri sungai. Yang uniknya disini ada bebatuan yang cukup aneh atau mustahil terjadi sebenarnya, di samping-samping sungai banyak bebatuan kecil berbentuk agak lonjong yang dapat dengan mudahnya berdiri atau diletakan dengan posisi vertikal diatas batu yang lebih besar namun tidak pada posisi yang rata.
Untuk mengarungi sungai dilakukan maksimal sepanjang kurang lebih 35 kilometer dengan durasi lebih dari 6 jam. Untuk tingkat pemula, panjang sungai yang akan ditempuh dari start point hingga finis pertama adalah sejauh 9 kilometer dengan waktu tempuh 2 jam. Jika ingin melanjutkan perjalanan masih ada lebih dari 20 kilometer yang masih dapat di arungi.
Setelah melewati kota Tomohon menuju desa Tincep dan desa Timbukar, ada tiga air terjun yang dapat dikunjungi sebelum sampai di Sungai Nimanga tapi dari tiga air terjun hanya satu yang dapat dilihat dengan jelas dan jalan setapak menuju air terjun ini cukup licin dan berbahaya. Untuk tiket masuk disini tidak ditarik biaya.
Biaya yang dikeluarkan hanya untuk persewaan perlengkapan arung jeram dan pemandu. Untuk yang satu ini rata-rata Rp 180.000 sampai Rp 200.000 untuk kelompok 4 – 6 orang. Dan bagi yang berkelompok 7 orang atau lebih biasanya dikenakan biaya sekitar Rp 150.000. Cuma biaya ini yang relatif naik turun, untuk biaya makan, penginapan, transportasi dan yang lain relatif tetap. Jadi untuk tarif wisata arung jeram bisa coba ditawar saja, tapi jangan memaksa juga. Untuk tempat makanan bisa anda temukan di ujung sungai setelah anda selesai mengarungi sungai Nimanga. Have Fun ya. (arf)