Rakor LKS Tripartit Jabar Angkat Tema Keberhasilan Program Citarum Harum

0

LKS Tripartit Jabar menggelar rakor terkait Citarum Harum. Untuk itu, tema yang diangkat dalam rakor adalah “Kesiapan Dunia Usaha Guna Keberhasilan Program Citarum Harum”.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Mochamad Ade Afriandi menjelaskan, bahwa program Citarum Harum apabila ditinjau dari bidang ketenagakerjaan perlu ada peran teknologi informasi dan komunikasi. Terlebih sksistensi LKS Tripartit dalam menghadapi revolusi industri 4.0 perlu dikembangkan agar bentuk pelayanan pada dunia usaha maupun pekerja mampu mengikuti tuntutan perubahan global.

“Berkenaan dengan Citarum Harum ditinjau dari bidang ketenagakerjaan menjadi sangat penting penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk eksistensi LKS Tripartit,” ungkap Ade.

Sebagai gambaran, berdasarkan data sementara Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan secara online atau WOKP secara online per tanggal 24 Maret 2019, jumlah perusahaan di sembilan kabupaten/kota yang termasuk DAS Citarum sebanyak 11.608 perusahaan dengan jumlah pekerja sebanyak 969.762 orang. Lokasi tersebar mulai dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sumedang, Kota Bandung, Kota Bekasi, dan Kota Cimahi.

Untuk mempersiapkan hal tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat bersama Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) bersama LKS Tripartit sedang merumuskan konsep pelayanan ketenagakerjaan di Jawa Barat yang mendekatkan layanan kepada dunia usaha dan pekerja, sebagai solusi kondusifitas ketenagakerjaan di Jawa Barat.

Konsep tersebut menjadi bagian dari program 100 hari kinerja Disnakertrans Jabar untuk mewujudkan Buruh Juara, Migran Juara, dan Milenial Juara, yaitu:

1. Percepatan pelayanan penetapan pengupahan,

2. Penguatan komunikasi dan koordinasi dalam mediasi hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan,

3. Meningkatkan peran balai pelatihan kerja dalam menciptakan pelatihan vokasi,

4. Pengembangan Mobile Training Unit atau MTI untuk mendukung penciptaan lapangan kerja dan berusaha di desa sesuai dengan potensi desa dan jenis usaha BUMDesa,

5. Pengembangan model layanan IT Nakertrans untuk integrasi fungsi pelatihan dan produktifitas penempatan tenaga kerja, pengawasan ketenagakerjaan, serta hubungan industrial dan jaminal sosial,

6. Pengembangan model Democration of Labour atau DCL dengan mensinergikan dan mengkolaborasikan peran stakeholder ketenagakerjaan yang diekspos ke dalam empat kuadran agar image dan opini masyarakat berubah menjadi Mayday is Creative Day.

Rakor LKS Tripartit ini dimaksudkan untuk menampung dan menelaah masalah ketenagakerjaan di Jawa Barat, terutama yang berkaitan dengan kebijakan Citarum Harum dan rencana Segi Tiga Rebana sebagai bahan kebijakan ketenagakerjaan untuk mendukung iklim investasi yang kondusif di Jawa Barat.

Tujuan rakor untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan dalam upaya mewujudkan Jabar Juara Lahir dan Batin.

Peserta rakor sebanyak 128 orang, terdiri dari pengurus dan anggota LKS Tripartit Provinsi Jawa Barat sebanyak 18 orang, Bupati/Walikota selaku Ketua LKS Kabupaten/Kota se-Jawa Barat sebanyak 27 orang, pengurus dan anggota LKS Tripartit Kabupaten/Kota yang meliputi unsur pengusaha 27 orang, unsur pekerja 27 orang, Kepala Dinas Tenaga Kerja atau sebutan lain di Kabupaten/Kota se-Jabar 27 orang, dan Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat dua orang.

Narasumber yang hadir yakni Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja dan Ketua Serikat Pekerja Tekstil, Sandang, dan Kulit (TSK) SPSI Jawa Barat Roy Jinto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *