Rangkaian Kegiatan Parade Pesona Kebangsaan di Ende Berjalan Sukses

0
malam renungan

Rangkaian kegiatan “Parade Pesona Kebangsaan” dalam rangka memperingati Hari Lahirnya Pancasila di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) berjalan sukses. Rangkaian diawali dengan penampilan para seniman dan Wayang Ajen di Puncak Danau Tiga Warna Kelimutu pada Rabu pagi, 31 Mei 2017.

Di Acara festival ini, ratusan pemuda dan pemudi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari berbagai agama dan suku berkumpul dan melakoni adegan seni dipimpin oleh Taufik Rahzen. Semua wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara bercampur menikmati keindahan danau yang memiliki tiga warna yang menarik dan seksi dan memiliki udara segar.

Tebaran pesona Indonesia menggema di puncak Kelimutu manakala rombongan seniman muda Ende berbaris berderet membentang mengitari tugu dan bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lantunan vokal dan ayunan penari Ende serta suara musik gitar dan gesekan biola yang mengalunkan lagu-lagu nasionalis untuk kejayaan Pancasila dan Bangsa Indonesia.

Pada Rabu malam acara berlanjut di Lapangan Pancasila di pusat wilayah Kabupaten Ende. Di tempat ini digelar acara kegiatan parade seni dan budaya yang dihadiri Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, Kementerian Pariwisata yang diwakili Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti,  seluruh bupati di wilayah NTT. serta ribuan masyarakat.
Masyarakat tampak antusia melihat penampilan seni budaya yang mainkan  di atas panggung. Diantara mereka  ada yang terlihat terharu mengingatkan kembali  kegiatan seni budaya ini dengan sejarah  perjuangan Bung Karno  untuk tegaknya Pancasila. Pertunjukan seni budaya ini ditampilkan seluruh komunitas dan kelompok seni budaya di Ende, NTT.

Setelah parade seni dan budaya, acara berlanjut ke “Malam Renungan Bung Karno” di Taman Inspirasi yang letaknya bersebelahan dengan lapangan Pancasila.

Di taman inilah, dahulu  Soekarno diasingkan oleh Belanda ke Ende. Tak jarang saat diasingkan Soekarno selalu merenung untuk membuat ideologi negara. Akhirnya tercetus di pemikiran  Soekarno bahwa Pancasila adalah jawaban yang tepat untuk ideologi negara.

Butir-butir Pancasila, oleh Soekarno, terinspirasi dari kehidupan masyarakat Ende yang majemuk namun dapat hidup berdampingan dengan damai.

Acara malam renungan Bung Karno berlangsung khidmat. Menghening cipta menjadi kegiatan pembuja untuk acara malam renungan ini. Setelah itu dilanjutkan dengan  pembacaan beberapa kutipan ujaran atau kata mutiara Bung karno, dan penyalaan lilin api secara bersama-sama, yang dimulai dari api yang satu dengan saling berbagi. Hal tersebut menggambarkan pelita bangsa dibangun berdasarkan semangat gotong royong.

Esthy Reko Astuti mengatakan, Parade Pesona Kebangsaan sanga kental dengan Ende. Mengingat salah satu kabupaten di NTT ini tercetak sejarah penting yang tidak bisa dilupakan. Atraksi utama dan geliat pariwisata di Flores untuk menjadi brand dan citra khusus Ende, dibandingkan dengan kota lain di Indonesia.

“Parade Pesona Kebangsaan kini telah menjadi ikon dari kota dan masyarakat Ende,” kata dia dalam pernyataanya.

Menurut Esthy tidak hanya napak  tilas tentang sejarah lahirnya Pancasila, namun  Parade Pesona Kebangsaan  juga menjadi wadah untuk mempromosikan keindahan objek wisata di kabupaten Ende. seperti Danau Kelumutu, desa-desa adat serta alam tropis Flores. “Daya tarik ini hendaknya disadari penuh dan dikemas secara profesional dengan standar global,” kata dia.

Esthy menjelaskan sebelumnya pemerintah telah  menetapkan Badan Otorita Terpadu Labuan Bajo dan Flores, sebagai satu dari sepuluh destinasi prioritas. Strategi dan arah kebijakan telah digariskan dan kini giliran masyarakat dan para pemangku kepentingan yang perlu terlibat dan berperan.

“Kita harus menjadikan pariwisata sebagai penggerak ekonomi, kenghidupkan kreativitas budaya sekaligus mempererat soliditas sosial,” kata dia.

Esthy berharap Parade Pesona Kebangsaan dapat diselengarakan secara berkelanjutan serta dikelola dengan lebih kreatif dan tentunya melibatkan partisipasi warga yang akhirnya dapat menjadi perayaan tahunan yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat Ende dan Indonesia secara keseluruhan.

Pemerintah akan terus mendukung, terutama melalui tiga langkah prioritas. Yakni digitalisasi pemasaran, pembangunan homestay desa wisata dan aksesibilitas bandara, yang juga hendaknya menjadi panduan bagi pemda, swasta dan masyarakat.

“Sesuatu yang tidak terlalu sulit bagi Ende karena modal sosial dan infrastruktur telah terbentuk,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *